1. Jelaskan prosedur pada orang tua dan minta persetujuan
tindakan (inform consent)
2. Cuci dan keringkan tangan untuk mengurangi risiko infeksi
pada bayi
3. Pastikan bahwa pencahayaan baik sehingga visualisasi
dapat dilakukan dengan baik, akses ke bayi juga harus baik, terutama bila kedua
orang tua bayi ikut hadir di tempat pemeriksaan
4. Periksa apakah bayi dalam keadaan hangat, untuk menjaga
suhu tubuh bayi
5. Periksa bayi secara sistematis dan menyeluruh
6. Langkah kegiatan :
·
Pemeriksaan tanda vital
o
Pengukuran suhu
o
Pengukuran nadi
o
Pengukuran tekanan darah
o
Pengukuran pernapasan
·
Kepala
o
Periksa adanya tanda-tanda moulding dan kaput
suksedenium
o
Kepala diperiksa, apakah ada tanda-tanda trauma
ataupun memar
o
Raba sepanjang garis sutura dan fontanel
o
Apabila fontanel menonjol, ini terjadi akibat
peningkatan tekanan intracranial, bila fontanel cekung, terjadi akibat
dehidrasi
·
Lingkar kepala
o
Ukur lingkar kepala dengan menggunakan lingkar
oksipito frontalis
o
Ukur dari oksiput kembali ke dahi
o
Sebaiknya lingkar kepala diukur 2-4 hari setelah
bayi lahir
·
Bentuk wajah
o
Bentuk wajah harus terlihat simetris
o
Catat ukuran dan posisi mata, hidung, mulut,
dagu dan telinga
·
Mata
o
Periksa mata untuk memastikan kesehatan kedua
mata
o
Kaji ukuran dan bentuk mata
o
Catat adanya rabas dari mata, adanya perdarahan
konjungtva, pupil apakah tampak bulat
·
Hidung
o
Kaji bentuk dan lebar hidung
·
Mulut
o
Observasi mulut bayi, bibir harus terbentuk dan
simetris
o
Periksa daerah antara mulut dan hidung apakah
ada sumbing?
o
Jangan memeriksa mulut bayi dengan memasukkan
jari kedalam mulut
o
Periksa adanya bercak putih pada gusi
·
Telinga
o
Periksa bentuk dan posisi telinga
o
Periksa juga lubang telinga
o
Catat apakah ada kulit tambahan atau aurikel
·
Leher
o
Periksa kesimetrisannya, raba leher bayi dengan
menggerakkan jari kesekeliling leher untuk mengidentifikasi adanya pembengkakan
o
Apakah bayi dapat menggerakkan lehernya kekiri
dan kekanan
o
Periksa apakah ada lipatan kulit yang berlebihan
dibelakang leher serta adanya pembentukan selaput kulit
·
Klavikula
o
Dengan jari telunjuk raba seluruh klavikula bayi
pastikan keutuhannya terutama pada presentasi bokong atau distosia bahu
·
Tangan
o
Kedua lengan harus sama panjang dan pemeriksaan
harus dilakukan dengan meluruskan kedua lengan kebawah dan bandingkan keduanya
o
Hiitung jumlah jari dan periksa adanya
penyelaputan diantara jari
o
Catat adanya polidaktili atau sindaktili
o
Buka telapak tangan dan catat jumlah garis
tangan
o
Periksa kuku untuk memeriksa adanya paronisias
·
Dada
o
Periksa kesimetrisan dada saat bernapas
o
Bila perlu, lakukan penghitungan frekuensi napas
dan tanda-tanda distress pernapasan
o
Lihat apakah terdapat putting susu tambahan
·
Abdomen
o
Abdomen harus tampak bulat dan bergerak secara
serentak dengan gerakan dada ketika bernapas
o
Lakukan palpasi secara perlahan untuk memeriksa
kemungkinan adanya pembengkakan
o
Klem tali pusat dan inspeksi dengan baik
pastikan tidak ada tanda-tanda perdarahan
·
Genitalia
o
Pada bayi pria panjang penis harus dikaji (biasanya
sekitar 3 cm) serta posisi lubang uretra juga harus diperiksa, jangan Tarik prepusium,
palpasi skrotum secara perlahan
o
Untuk bayi perempuan periksa vulva dengan
merentangkan kedua labia secara perlahan untuk memastikan adanya klitoris,
orifisium uretra dan vagina
·
Tungkai
o
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengkaji
kesimetrisan, ukuran, bentuk dan posturnya
o
Periksa panjang kedua kaki dengan meluruskan
keduanya dan bandingkan
o
Kedua tungkai harus bergerak bebas
o
Periksa pula posisi kaki dalam kaitannya dengan
tungkai
o
Catat bentuk tungkai bawah, apakah ada edema?
o
Hitung jumlah jari kaki dan periksa, apakah ada
penyelaputan diantara jari kaki
·
Spinal
o
Periksa spinal dengan cara menelungkupkan bayi,
cari apakah ada tanda-tanda abnormalitas
o
Kaji kurvatura kolumna veterbra dengan
menyusurkan bayi sepanjang spinal dengan hati-hati. Lebih mudah dilakukan
dengan menyangga bayi dengan satu tangan, dan tangan yang lain meraba spinal
o
Secara perlahan buka lipatan bokong, cari adanya
lesung atau sinus dan pastikan adanya sfingter ani
·
Kulit
o
Selama pemeriksaan kondisi kulit harus
diobservasi
o
Catat warna apakah ada ruam dan bercak tanda,
adanya pembengkakan atau bercak-bercak yang nyata juga harus diperiksa dan
dicatat
o
Catat keadaan kembali pada hari berikutnya dan
bedakan dengan hari sebelumnya
·
Eliminasi
o
Catat keluarnya urine dan meconium yang
merupakan indikasi kepatenan ginjal dan saluran gastrointestinal bagian bawah
·
Berat badan
o
Ukur berat badan bayi dalam kilogram
o
Lakukan penimbangan diawal atau diakhir
pemeriksaan untuk menjaga agar bayi tetap hangat
·
Panjang badan
o
Ukur panjang badan bayi dari kepala sampai tumit
o
Ukur panjang badan dalam dua tahap dengan pita
ukur yang tidak lentur dari ujung atas kepala ke ujung bawah spinal sampai ke
tumit
o
Minta tolong asisten untuk membantu meluruskan
kaki
o
Panjang badan dapat diukur dengan alat ukur
khusus yang terkalibrasi yang dapat memberikan hasil pengukuran lebih akurat. Kepala
dan kaki harus bersentuhan langsung dengan alat ukur tersebut dan kaki
benar-benar dalam keadaan lurus
o
Setelah pemeriksaan selesai, pakaian bayi
dirapikan dan bayi harus berada nyaman dengan orang tuanya atau didalam box
bayi