Showing posts with label Keperawatan Maternitas. Show all posts
Showing posts with label Keperawatan Maternitas. Show all posts

Saturday, 19 August 2017

SOP Perawatan Luka Episiotomi

SOP Perawatan Luka Episiotomi

SOP Perawatan Luka Episiotomi

Episiotomi merupakan suatu tindakan insisi pada perineum untuk memperbesar mulut vagina guna mempermudah dalam proses persalinan.

Tujuan Perawatan Luka Perinium
- Mencegah terjadinya infeksi disekitar vulva, perineum, maupun didalam uterus
- Mempercepat proses penyembuhan luka perinium (jahitan perineum)
- Menjaga kebersihan perineum dan vulva
SOP Perawatan Luka Episiotomi
A. Fase Interaksi
1. Mengecek catatan medis dan perawatan
2. Mempersiapkan alat :
- Pinset anatomis 2 buah
- Pinset sirurgis 1 buah
- Kapas lemak dalam tempatnya
- Kassa steril dalam tempatnya
- Obat-obatan sesuai indikasi
- NaCl 0.9%
- Kom 1 buah
- Perlak + alas
- Hand scone steril 1 pasang
- Bengkok
- Selimut mandi

B. Fase Interaksi
3. Memberikan salam terapeutik
4. Melakukan evaluasi/validasi (tanyakan bagaimana perasaannya hari ini)
5. Melakukan kontrak (waktu, tempat dan topik)
6. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan
7. Menjaga privasi klien dengan memasang sampiran/skerem

C. Fase Kerja
8. Cuci tangan
9. Mengganti selimut klien dengan selimut mandi
10. Mengatur posisi klien dorsal rekumben
11. Meletakkan perlak + alas dibawah bokong klien, melepaskan pakaian dalam dan pembalut klien
12. Mengenakan hand scone steril
13. Mengangkat kassa yang sudah kotor dengan pinset
14. Membersihkan luka episiotomi dengan kapas lemak/ NaCl 0.9%
15. Mengkompres luka dengan obat sesuai terapi/ indikasi
16. Memasang kembali duk/ softex dan pakaian bawah klien
17. Membereskan alat
18. Merapihkan klien dan mengembalikan klien ke posisi yang nyaman
19. Mencuci tangan

D. Fase Terminasi
20. Mengevaluasi klien setelah dilakukan perawatan luka episiotomi
21. Memberikan reinforcement positif
22. Melakukan kontrak tindakan selanjutnya
23. Mendokumentasikan kondisi luka episiotomi

Semoga bermanfaat

Wednesday, 1 March 2017

Alasan Mengapa Persalinan Caesar (Sesar) Dilakukan

Alasan Mengapa Persalinan Caesar (Sesar) Dilakukan

Alasan Mengapa Persalinan Caesar (Sesar) Dilakukan

Operasi caesar ialah suatu cara persalinan dengan menggunakan metode operasi atau pembedahan dimana proses persalinan ini harus dilakukan jika ibu hamil mengalami keadaan yang tidak memungkinkan untuk dilakukannya kelahiran secara normal. Dan mengapa persalinan dengan operasi caesar harus dilakukan walaupun cara ini sebenarnya tidak dianjurkan bagi sang ibu yang bisa melalui keseluruhan proses persalinan secara normal. Meskipun begitu adapun beberapa ibu hamil yang sebenarnya masih bisa dilakukan persalinan secara normal namun lebih memilih untuk dilakukan bedah caesar karena alasan-alasan tertentu yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan sisi medis.

Sebenarnya proses persalinan caesar ini bukanlah suatu pilihan melainkan suatu proses persalinan darurat yang harus dilakukan agar ibu dapat melahirkan bayinya dengan selamat. Berikut faktor-faktor yang menyebabkan sang ibu harus menjalani operasi caesar.

1. Kelainan pada mulut rahim
Adanya kelainan pada mulut rahim ialah ketidakmampuan mulut rahim membuka secara sempurna merupakan salah satu faktor yang menyebabkan dilakukannya persalinan caesar. Dikarenakan kondisi mulut rahim sang ibu sama sekali tidak memungkinkan untuk dilakukannya kelahiran secara normal.

2. Posisi janin yang tidak normal
Terjadinya posisi bayi yang tidak normal atau sungsang dimana posisi kepala bayi terletak diatas akan menyulitkan proses kelahiran bayi dari jalan lahir sehingga dokter lebih menganjurkan untuk dilakukannya operasi caesar. Sehingga proses pembedahan caesar harus segera dilakukan agar bayi cepat dikeluarkan sebelum ibu mengalami kelelahan dan bayi menjadi stress.

3. Penyakit serius yang diderita sang ibu
Penyakit serius yang dimaksud ialah penyakit dimana sang ibu tidak memungkinkan untuk dilakukannya proses persalinan secara normal salah satunya ialah penyakit diabetes melitus. Sekitar 2% sampai 4% wanita akan mengalami penyakit diabetes ini ketika memasuki masa kehamilan meskipun sebelumnya sang ibu tidak ada riwayat penyakit diabetes disebabkan terjadinya perubahan hormon selama masa kehamilan.
Penyakit jantung juga bisa menyebabkan kenapa persalinan caesar harus dilakukan karena banyak spesialis kandungan mengkhawatirkan proses mengejan pada ibu yang mempunyai penyakit jantung.

4. Luka herpes
Pada saat ibu terjangkit virus herpes yang sedang aktif maka luka tersebut akan sangat menyakitkan didaerah kemaluan sang ibu, maka persalinan caesar pun sangat disarankan oleh dokter. Virus herpes bila diderita oleh ibu hamil dapat menyebabkan beberapa kelainan pada masa kehamilan seperti melahirkan prematur atau bayi dengan berat dibawah normal hingga keguguran.

5. Panggul yang terlalu kecil
Panggul ibu yang kecil merupakan salah satu faktor penyebab dilakukannya persalinan caesar. Apabila operasi caesar tidak dilakukan maka akan sangat sulit untuk mengeluarkan bayi bahkan mengejan akan terasa sia-sia. Hal tersebut akan mengakibatkan ibu cepat lelah sehingga dapat menimbulkan dampak negatif bagi si bayi (resiko yang paling tinggi untuk kemungkinan terjadi ialah kematian). Oleh sebab itu persalinan secara caesar harus segera dilakukan.

6. Kehamilan kembar
Ketika sang ibu mengalami kehamilan kembar dua atau lebih, maka persalinan secara caesar hampir tidak bisa dihindari. Dalam kasus kehamilan kembar seperti ini dokter akan merekomendasikan operasi caesar pada ibu apabila bayi terperangkap dalam posisi yang sulit dan sang ibu belum cukup kuat jika melahirkan anak kembarnya dengan persalinan normal.

7. Bayi dalam keadaan stress
Banyak faktor yang menyebabkan bayi mengalami keadaan stress. Kondisi stress bayi dapat dilihat dengan gejala yaitu bayi malas bergerak-gerak. Pada saat bayi mengalami keadaan stress tersebut maka keadaan tersebut akan kurang menguntungkan untuk ibu dalam menjalani proses persalinan secara normal. Dokter akan sangat menganjurkan ibu untuk persalinan caesar untuk menyelamatkan ibu dan si bayi.

8. Lambatnya proses persalinan
Pada saat persalinan normal tetapi bayi tidak menunjukkan pergerakan (praduga stress) maka dokter dengan cepat akan menyarankan untuk dilakukannya operasi caesar untuk menyelamatkan bayi supaya dapat dikeluarkan dari rahim ibu dengan keadaan sehat. Apabila kondisi tersebut terjadi tanpa dilakukannya caesar kemungkinan besar bayi akan meninggal.

9. Kecelakaan yang tidak disangka
Apabila ibu mengalami kecelakaan atau sesuatu dimana membuat air ketuban pecah jauh sebelum proses persalinan maka dokter akan langsung melakukakn proses persalinan secara caesar. Tentunya hal ini harus melalui persetujuan ibu ataupun suami dengan alasan untuk menyelamatkan nyawa bayi. Apabila terus dibiarkan menunggu lama maka setelah air ketuban pecah si bayi akan mengalami resiko kematian karena kehilangan kemampuan untuk bernapas.


Demikianlah indikasi mengapa dilakukannya bedah caesar, anda juga harus mengetahui dampak yang ditimbulkan dari bedah caesar dan perbandingannya terhadap proses melahirkan secara normal. Dengan begitu anda dapat mempertimbangkan dengan seksama terkait langkah-langkah yang perlu anda ambil pada pilihan bersalin.

Tuesday, 13 September 2016

Masa Subur Wanita dan Cara Menghitungnya

Masa Subur Wanita dan Cara Menghitungnya

Masa Subur Wanita dan Cara Menghitungnya

Siklus Haid atau Menstruasi

Siklus haid ialah jarak hari saat hari pertama haid sampai hari pertama haid selanjutnya. Siklus haid normal ialah setiap hari 21 – 35. Hari pertama (satu) pada siklus haid yaitu hari pertama haid terjadi.


Terjadinya Haid

Haid biasanya pertama kali terjadi pada perempuan usia 11 - 14 tahun, haid pertama disebut menarche. Haid dimulai pada hari pertama pada saat ovarium yang melepaskan salah satu ovum (sel telur) yang sudah matang dengan sejumlah sekitar 400.000 sel telur ini yang disebut ovulasi. Jika sel telur ini tidak segera dibuahi, maka lapisan pada dinding bagian dalam yang disiapkan guna penempelan hasil pembuahan yang akan terkelupas dan terjadi lah pendarahan atau menstruasi.


Terjadinya Ovulasi

Pada umumnya ovulasi terjadi kira-kira 12 – 14 hari sebelum hari pertamanya haid. Sebenarnya, hari ketika ovulasi terjadi tergantung pada siklus haid Anda. Jika siklus Anda singkat/pendek, misalnya hanya 22 hari, jadi ovulasi terjadi hanya pada beberapa hari setelah haid berakhir. Sehingga, waktu ovulasi pada setiap wanita berbeda - beda. Untuk itu, penting bagi kita mengetahui siklus haid kita agar dapat memperkirakan waktu ovulasi yang akan terjadi.


Masa Subur Wanita

Masa subur wanita berkisar disaat sekitar waktu ovulasi, kira-kira saat lima hari sebelum ovulasi terjadi. Pada umumnya masa subur wanita ialah 12 – 16 hari sebelum siklus haid selanjutnya. Dengan kata lain, beberapa atau kebanyakan wanita mengalami masa subur yaitu di antara hari ke-10 sampai hari ke-17 sesudah hari pertama (1) haid sebelumnya. Hal berikut berlaku terhadap wanita yang memiliki siklus haid teratur yaitu 28 hari. Namun, apabila siklus anda berbeda, anda dapat mencoba untuk mempelajari dan menghitung kapankah masa subur anda terjadi.

Pada umumnya lamanya masa haid wanita dapat berubah dari waktu ke waktu, biasanya berlangsung 2 sampai 7 hari. Kondisi ini mengakibatkan ovulasi bisa berbeda sepekan lebih cepat ataupun lebih lambat dibanding saat periode selanjutnya.

Selain ovulasi, kehamilan sangat ditentukan pada proses sperma yang menjangkau sel telur agar dapat hamil, sel telur yang matang ini harus dibuahi dalam kurun waktu 12 hingga 24 jam.

Masa Subur Wanita dan Cara Menghitungnya

Cara Menghitung Masa Subur Wanita

Singkatnya periode 12 sampai 24 jam waktu sel telur yang harus segera dibuahi membuat pentingnya untuk mendeteksi di hari-hari apakah wanita berada saat posisi paling subur. Umumnya masa subur dihitung berdasarkan catatan serta analisis siklus haid selama 8 bulan terakhir.

Berikut Cara Menghitung Masa Subur Wanita:
  • Diketahui siklus terpendek anda yaitu 27 hari. Kurangi angka tersebut dengan 18. Hasilnya 9 (sembilan). Angka ini ialah angka hari pertama saat anda sedang berada pada posisi paling subur.
  • Diketahui siklus terpanjang anda yaitu 30 hari. Kurangi angka tersebut dengan angka 11. Hasilnya 19 (sembilan belas). Angka ini ialah angka hari terakhir saat anda sedang berapa posisi paling subur.

Dengan demikian apabila siklus anda dengan rata-rata adalah 27 – 30 hari, jadi anda akan berada posisi paling subur pada hari ke-9 sampai 19.

Berikut beberapa ciri jika anda sudah benar-benar memasuki masa subur :

- Suhu dipagi hari meningkat

- Keluarnya lendir dari mulut rahim

- Nyeri ringan sampai berat pada perut

- Dan perasaan sangat bergairah



Catatan Perawat - Berikut Artikel Masa Subur Wanita dan Cara Menghitungnya apabila ada kesalahan dalam penulisan dan penyusunan bahasa, kami mohon maaf semoga bermanfaat. Terima kasih

Wednesday, 27 April 2016

Pemeriksaan Fisik Bayi Baru Lahir

Pemeriksaan Fisik Bayi Baru Lahir

Pemeriksaan Fisik Bayi Baru Lahir

1. Jelaskan prosedur pada orang tua dan minta persetujuan tindakan (inform consent)
2. Cuci dan keringkan tangan untuk mengurangi risiko infeksi pada bayi
3. Pastikan bahwa pencahayaan baik sehingga visualisasi dapat dilakukan dengan baik, akses ke bayi juga harus baik, terutama bila kedua orang tua bayi ikut hadir di tempat pemeriksaan
4. Periksa apakah bayi dalam keadaan hangat, untuk menjaga suhu tubuh bayi
5. Periksa bayi secara sistematis dan menyeluruh
6. Langkah kegiatan :
·         Pemeriksaan tanda vital
o   Pengukuran suhu
o   Pengukuran nadi
o   Pengukuran tekanan darah
o   Pengukuran pernapasan
·         Kepala
o   Periksa adanya tanda-tanda moulding dan kaput suksedenium
o   Kepala diperiksa, apakah ada tanda-tanda trauma ataupun memar
o   Raba sepanjang garis sutura dan fontanel
o   Apabila fontanel menonjol, ini terjadi akibat peningkatan tekanan intracranial, bila fontanel cekung, terjadi akibat dehidrasi
·         Lingkar kepala
Pemeriksaan Fisik Bayi Baru Lahir

o   Ukur lingkar kepala dengan menggunakan lingkar oksipito frontalis
o   Ukur dari oksiput kembali ke dahi
o   Sebaiknya lingkar kepala diukur 2-4 hari setelah bayi lahir
·         Bentuk wajah
o   Bentuk wajah harus terlihat simetris
o   Catat ukuran dan posisi mata, hidung, mulut, dagu dan telinga
·         Mata
o   Periksa mata untuk memastikan kesehatan kedua mata
o   Kaji ukuran dan bentuk mata
o   Catat adanya rabas dari mata, adanya perdarahan konjungtva, pupil apakah tampak bulat
·         Hidung
o   Kaji bentuk dan lebar hidung
·         Mulut
o   Observasi mulut bayi, bibir harus terbentuk dan simetris
o   Periksa daerah antara mulut dan hidung apakah ada sumbing?
o   Jangan memeriksa mulut bayi dengan memasukkan jari kedalam mulut
o   Periksa adanya bercak putih pada gusi
·         Telinga
o   Periksa bentuk dan posisi telinga
o   Periksa juga lubang telinga
o   Catat apakah ada kulit tambahan atau aurikel
·         Leher
o   Periksa kesimetrisannya, raba leher bayi dengan menggerakkan jari kesekeliling leher untuk mengidentifikasi adanya pembengkakan
o   Apakah bayi dapat menggerakkan lehernya kekiri dan kekanan
o   Periksa apakah ada lipatan kulit yang berlebihan dibelakang leher serta adanya pembentukan selaput kulit
·         Klavikula
o   Dengan jari telunjuk raba seluruh klavikula bayi pastikan keutuhannya terutama pada presentasi bokong atau distosia bahu
·         Tangan
o   Kedua lengan harus sama panjang dan pemeriksaan harus dilakukan dengan meluruskan kedua lengan kebawah dan bandingkan keduanya
o   Hiitung jumlah jari dan periksa adanya penyelaputan diantara jari
o   Catat adanya polidaktili atau sindaktili
o   Buka telapak tangan dan catat jumlah garis tangan
o   Periksa kuku untuk memeriksa adanya paronisias
·         Dada
o   Periksa kesimetrisan dada saat bernapas
o   Bila perlu, lakukan penghitungan frekuensi napas dan tanda-tanda distress pernapasan
o   Lihat apakah terdapat putting susu tambahan
·         Abdomen
o   Abdomen harus tampak bulat dan bergerak secara serentak dengan gerakan dada ketika bernapas
o   Lakukan palpasi secara perlahan untuk memeriksa kemungkinan adanya pembengkakan
o   Klem tali pusat dan inspeksi dengan baik pastikan tidak ada tanda-tanda perdarahan
·         Genitalia
o   Pada bayi pria panjang penis harus dikaji (biasanya sekitar 3 cm) serta posisi lubang uretra juga harus diperiksa, jangan Tarik prepusium, palpasi skrotum secara perlahan
o   Untuk bayi perempuan periksa vulva dengan merentangkan kedua labia secara perlahan untuk memastikan adanya klitoris, orifisium uretra dan vagina
·         Tungkai
o   Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengkaji kesimetrisan, ukuran, bentuk dan posturnya
o   Periksa panjang kedua kaki dengan meluruskan keduanya dan bandingkan
o   Kedua tungkai harus bergerak bebas
o   Periksa pula posisi kaki dalam kaitannya dengan tungkai
o   Catat bentuk tungkai bawah, apakah ada edema?
o   Hitung jumlah jari kaki dan periksa, apakah ada penyelaputan diantara jari kaki
·         Spinal
o   Periksa spinal dengan cara menelungkupkan bayi, cari apakah ada tanda-tanda abnormalitas
o   Kaji kurvatura kolumna veterbra dengan menyusurkan bayi sepanjang spinal dengan hati-hati. Lebih mudah dilakukan dengan menyangga bayi dengan satu tangan, dan tangan yang lain meraba spinal
o   Secara perlahan buka lipatan bokong, cari adanya lesung atau sinus dan pastikan adanya sfingter ani
·         Kulit
o   Selama pemeriksaan kondisi kulit harus diobservasi
o   Catat warna apakah ada ruam dan bercak tanda, adanya pembengkakan atau bercak-bercak yang nyata juga harus diperiksa dan dicatat
o   Catat keadaan kembali pada hari berikutnya dan bedakan dengan hari sebelumnya
·         Eliminasi
o   Catat keluarnya urine dan meconium yang merupakan indikasi kepatenan ginjal dan saluran gastrointestinal bagian bawah
·         Berat badan
Pemeriksaan Fisik Bayi Baru Lahir

o   Ukur berat badan bayi dalam kilogram
o   Lakukan penimbangan diawal atau diakhir pemeriksaan untuk menjaga agar bayi tetap hangat

·         Panjang badan

Pemeriksaan Fisik Bayi Baru Lahir
o   Ukur panjang badan bayi dari kepala sampai tumit
o   Ukur panjang badan dalam dua tahap dengan pita ukur yang tidak lentur dari ujung atas kepala ke ujung bawah spinal sampai ke tumit
o   Minta tolong asisten untuk membantu meluruskan kaki
o   Panjang badan dapat diukur dengan alat ukur khusus yang terkalibrasi yang dapat memberikan hasil pengukuran lebih akurat. Kepala dan kaki harus bersentuhan langsung dengan alat ukur tersebut dan kaki benar-benar dalam keadaan lurus

o   Setelah pemeriksaan selesai, pakaian bayi dirapikan dan bayi harus berada nyaman dengan orang tuanya atau didalam box bayi

Monday, 25 April 2016

Gerakan Senam Nifas

Gerakan Senam Nifas

Gerakan Senam Nifas

Prosedur kegiatan dan penjelasan
1. persiapan pasien :
· Pastikan ibu nifas dalam kondisi baik
· Jelaskan pada pasien tentang manfaat dari senam nifas
· Pastikan ibu telah mengosongkan kandung kemih

2. Langkah kegiatan :

Latihan hari ke-1
Pernapasan iga

Sikap :
Ibu tidur terlentang dengan satu bantal di kepala dan satu bantal di lutut

Gerakan :
· Tarik nafas dari dalam hidung usahakan rongga dada dan rongga paru tetap
· Keluarkan udara perlahan-lahan dengan menggunakan otot perut
· Tahan 3-5 detik lalu istirahat
· Lakukan latihan ini sebanyak 15 kali, pagi dan sore
Gerakan Senam Nifas


Gerakan pergelangan kaki


Sikap :
Tidur terlentang dengan satu bantal dengan kedua lutut tetap lurus

Gerakan Senam Nifas

Gerakan :
· Kaki diputar kearah luar dan kearah dalam
· Lakukan sebanyak lima kali dalam setiap latihan

Gerakan Senam Nifas

Latihan kontraksi ringan otot perut dan otot bokong

Sikap :
Tidur terlentang dengan satu bantal dengan kedua lutut tetap lurus dan kedua tangan disamping

Gerakan Senam Nifas

Gerakan :
· Tundukkan kepala, kerutkan pantat kedalam sehingga lepas dari kasur, lepaskan perut sehingga punggung menekan kasur kemudian lepaskan perlahan-lahan
· Lakukan 15 kali gerakan pagi dan sore setiap 5 kali gerakan berhenti




Latihan hari ke-2
Latihan otot perut

Sikap :
Tidur terlentang dengan satu bantal dan kedua lutut tetap lurus
Gerakan Senam Nifas
Gerakan :
· Angkat kepala sehingga dagu menyentuh dada lalu perlahan-lahan kembali lakukan gerakan ini 5 kali gerakan
Gerakan Senam Nifas
· Bengkokan lutut kiri setengan tinggi lalu luruskan kemudian ganti kaki kanan. Lakukan 5 kali gerakan untuk setiap kaki bergantian
Gerakan Senam Nifas
Latihan kaki

Sikap :
Tidur terlentang dengan satu bantal di kepala kedua lutut dibengkokan setengah tinggi pada menempel satu sama lain
Gerakan Senam Nifas
Gerakan :
· Kedua lutut dibawah atau direbahkan kesamping kiri setengah rendah. Bahu tetap pada kasur kembali. Lalu ketengah dan dibawa kembali ke kanan. Lakukan 5 kali gerakan untuk masing-masing sisi

Gerakan Senam Nifas


Latihan untuk mengembalikan Rahim pada posisi semula

Sikap :
Tidur tengkurap dengan kedua bantal menyangga perut bagian bawah satu bantal kecil menyangga punggung kaki, kepala menoleh kekiri atau kekanan, tangan diletakkan dibawah bantal dengan siku sedikit dibengkokkan.

Gerakan Senam Nifas
Gerakan :
· Sikap ini dipertahankan selama 5 menit untuk setiap sisi kepala, lama kelamaan sampai 20 menit, dan gerakan ini dilakukan terus sampai ibu merasa tidak malas lagi




Latihan untuk menguatkan otot dada

Sikap :
Duduk atau berdiri dengan kedua tangan saling berpegangan pada lengan bawah dekat siku
Badan lengan atas membentuk sudut 90°

Gerakan Senam Nifas

Gerakan :
· Kedua tangan mendorong lengan kea rah siku tanpa menggeser telapak tangan sampai otot dada terasa tertarik kemudian lepaskan, lakukan gerakan ini sampai 45 kali setiap 15 kali berhenti sebentar untuk istirahat

Gerakan Senam Nifas


Latihan hari ke-3
Latihan menguatkan otot perut

Sikap :
Tidur terlentang dengan kedua lutut lurus

Gerakan Senam Nifas

Garakan :
· Ayunkan kedua lengan kedepan atas sambil mengangkat kepala dan bahu sampai setengah duduk lalu kembali perlahan-lahan. Lakukan 5 kali gerakan
Gerakan Senam Nifas

Latihan mempertahankan sikap baik

Sikap :
Duduk dipinggir tempat tidur atau berdiri dilantai dengan kedua tangan diletakkan diatas kedua sendi bahu

Gerakan :
· Putar sendi bahu sama kearah depan, lalu keatas lalu kebelakang, lalu kebawah, lalu kedepan lagi dan seterusnya
Gerakan Senam Nifas

· Pada saat arah putaran kebelakang, makan kedua tulang lekat mendekat satu sama lain
· Lakukan 15 kali gerakan untuk setiap 5 kali gerakan berhenti sebentar.
Pemeriksaan Post Partum

Pemeriksaan Post Partum

Pemeriksaan Post Partum

1. Inform consent
2. Cuci tangan
3. Langkah kegiatan
Pemeriksaan umum
· Kesadaran
· Tanda vital (TD, nadi, suhu, RR)

Keadaan umum
· Keadaan ibu post partum secara umum baik tapi ibu tampak lelah dan sedikit pucat
· Rambut : tidak ada kerontokan dan ketombe
· Kepala : tidak ada benjolan dan nyeri, bentuk kepala bulat
· Mata : konjungtiva tidak anemis, sclera mata tidak ikteris
· Hidung : ada pilek/tidak
· Mulut : ada stomatitis, pembengkakan tonsil atau tidak
· Telinga : tanyakan kedua telinga ada suara berdenging, keluar cairan atau tidak
· Leher : ada hiperpigmentasi, pembengkakan kelenjar tiroid atau tidak
· Ketiak : ada pembesaran kelenjar limfa tau tidak (raba dengan 3 jari di atas 2 dibawah)


Pemeriksaan payudara
a. Payudara
· Tanyakan ASI sudah keluar atau belum kemudian lihat kebersihannya, letak, simetris/tidak, kemerahan, pembengkakan, nyeri tekan.

b. Puting susu
· Infertile atau fertile

c. Stimulasi produk ASI
· Anjurkan massage payudara
· Anjurkan makan makanan yang bergizi
· Anjurkan menyusui sesegera dan sesering mungkin


Pemeriksaan Abdomen/perut
a. Abdomen
· Buncit, berlemak atau tidak
· Ada linea alba/nigra tidak

b. Fundus uteri : kontraksi, posisi dan tingginya
· Tanyakan pada ibu sudah BAK atau belum jika belum anjurkan untuk BAK terlebih dahulu
· Fundus diketengahkan dulu
· Tangan kiri pegang fundus, tangan kanan masase fundus
· Tandai berapa tinggi fundus : tinggi fundus sesuaikan harinya: 1 jari/ 2jari (1-2 cm) dibawah pusat
· Kontraksi kuat dan keras, diposisi tengah

c. Stimulasi kontraksi
· Massage, anjurkan ibu menyusui sesegera dan sesering mungkin

d. Distasis rektus abdominis
· Memeriksa peregangan otot perut dengan cara
· Pertama letakkan jari telunjuk diatas perut ditengah, diatas pusat, suruh ibu angkat kepala dan menunduk dan tahan. Tahan ya bu saya akan mengukur panjangnya yaitu dengan menarik kedua jari kearah pusat/kebelakang sampai menemukan tidak ada lagi lekukan
· Ibu suruh letakkan kepalanya kembali
· Catat ukurannya : panjang normal 7-12 cm, lebar normal 1-2 jari.


Pemeriksaan perineum
· Tanyakan darah yang keluar dari kemaluan bagaimana jumlahnya, warnanya, baunya yaitu sesuaikan lechea rubra, serosa, putih, kekuningan.
· Hari 1,2, 3, 4 : . . . . . .
· Kebersihannya bila kurang bersih lakukan vulva hygiene, lihat/ Tanya ibu ada episiotomy atau tidak
· Kaji REEDA : posisi sim kea rah jahitan, sesuaikan medialis, media lateralis kiri, media lateralis kanan

o R : adakah kemerahan

o E : adakah edema

o E : adakah echimosis (kebiruan sekitar luka)

o D : adakah discharge, lakukan dengan meletakkan gaas steril kemudian tekan ada nyeri atau tidak

o A : adakah approximation, jahitan merapat atau tidak


Pemeriksaan ekstremitas bawah
· Adakah edema
· Adakah varises bila ada kaki ditinggikan bila tidur/istirahat
· Tanda hormone, Tanya ibu sudah turun atau belum
  •  Ibu suruh merasakan disekitar tungkai bawah/betis kemudian katakan : ibu saya akan memeriksa kelancaran peredaran darah bagian bawah
  •  Saya akan menekukkan kaki ibu, ibu merasa sakit/tidak
  •  Letakkan tangan kiri di lutut, tangan kanan menarik/menekuk telapak kaki, tanyakan adakah nyeri atau tidak
  • Ganti dengan kaki satunya
  • Bila ada nyeri : tinggikan kaki : 30-35 cm, mobilisasi dini
  • Bila edema kompres hangat
· Pemeriksaan reflek patella


4. Berikan penyuluhan
· Perawatan payudara
· Senam nifas
· Perawatan perineum/vulva hygiene
· KB
· Gizi ibu post partum/menyusui
· Perawatan bayi : tali pusat, memandikan bayi
· Imunisasi bayi.
 

Ad Placement