Showing posts with label SAP. Show all posts
Showing posts with label SAP. Show all posts

Sunday, 19 February 2017

Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Thypus Abdominalis

Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Thypus Abdominalis

SAP Tipes

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok Bahasan                                   : Penyakit Sistem Imunitas
Sub Pokok Bahasan                            : Thypus
Sasaran                                                : Keluarga Bpk. S
Hari/Tanggal                                       : Sabtu/ 10 Desember 2016
Tempat                                                : Kediaman Bpk. S
Pemateri                                              : Egar Samudera

A. Deskripsi
Thypus adalah penyakit infeksi akut yang biasanya mengenai saluran pencernaan dengan gejala demam yang lebih dari 1 minggu, gangguan pencernaan (FKUI. 1999). Thypus banyak diderita oleh anak- anak hingga dewasa, baik dinegara berkembang maupun dinegara maju dan sudah mampu dan banyak dari mereka perlu masuk  rumah sakit karena penyakitnya cukup gawat.
Cara penularan kuman salmonella thipoid ini melalui makanan dan minuman, lingkungan, udara, kotoran ternakBilamana daya tahan tubuh menurun maka suhu badan naik (suhu badan dapat meningkat dari 39,50C sampai 40,50C). Terasalah badan panas/demam dan bersin-bersin di malam hari. Pusing, badan terasa lemah, mual, muntah, sakit perut, kadang disertai diare.
Berdasarkan hasil survey, ciri-ciri tersebut dirasakan pula oleh keluarga Bpk.S warga RT 1 & 2 Dusun 1 Desa Pancasila Kec. Natar Kab. Lampung Selatan. Namun, keluarga Bpk.S tidak mengetahui penyakit apa yang dideritanya. Selain itu, keluarga bpk.S hanya membeli obat di apotik tanpa berkonsultasi ke pelayanan kesehatan untuk mengetahui penyakit yang dideritanya. Hal ini juga berdampak pada kegiatan rutinitas dari setiap orang, yang semestinya harus bekerja namun karena anak – anaknya sedang sakit terpaksa harus mengurusnya di rumah.
Oleh karena itu, penting sekali membekali pengetahuan bagi keluarga Bpk.S  untuk memahami tentang ruang lingkup bahkan informasi lainnya mengenai Thypus. Maka dari itu, akan diadakannya promosi kesehatan ataupun pendidikan kesehatan bagi keluarga Bpk.S untuk mengembangkan pola pikir mengenai kesehatan khususnya mengenai penyakit Thypus agar Thypus bisa dicegah ataupun diatasi.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan selama 50 menit peserta dapat memahami penyakit Thypus
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan selama 50 menit peserta dapat menjelaskan kembali
a. Pengertian Thypus
b. Penyebab Thypus
c. Tanda gejala Thypus
d. Cara penularan Thypus
e. Cara pencegahan Thypus

C. Materi (terlampir)
1. Pengertian Thypus
2. Penyebab Thypus
3. Tanda gejala Thypus
4. Cara penularan Thypus
5. Cara pencegahan Thypus

D. Kegiatan Pembelajaran
WAKTU
KEGIATAN KOMUNIKATOR
KEGIATAN PESERTA
METODE
Pembukaan (10 menit)
·         Mengucap salam
·         Validasi keadaan peserta

·         Menjelaskan maksud dan tujuan
·         Menyebutkan materi yang akan disampaikan
·         Menjawab salam
·         Memperhatikan dan menjawab
·         Mendengarkan

·         Mendengarkan
Ceramah dan tanya jawab
Inti (30 menit)
·         Menjelaskan pengertian Thypus

·         Memberi kesempatan pada peserta untuk bertanya
·         Menjelaskan penyebab Thypus

·         Memberi kesempatan pada peserta untuk bertanya
·         Menjelaskan tanda gejala Thypus

·         Memberi kesempatan pada peserta untuk bertanya
·         Menjelaskan cara penularan Thypus

·         Memberi kesempatan pada peserta untuk bertanya
·         Menjelaskan cara pencegahan Thypus

·         Memberi kesempatan pada peserta untuk bertanya
·         Mendengarkan dan memperhatikan
·         Bertanya


·         Mendengarkan dan memperhatikan
·         Bertanya


·         Mendengarkan dan memperhatikan
·         Bertanya


·         Mendengarkan dan memperhatikan
·         Bertanya


·         Mendengarkan dan memperhatikan
·         Bertanya
Ceramah dan diskusi
Penutup (10 menit)
·         Memberikan kesempatan peserta untuk bertanya
·         Merangkum/menyimpulkan materi

·         Kontrak yang akan datang
·         Mengucap salam penutup
·         Bertanya

·         Mendengarkan dan memperhatikan
·         Menyepakati
·         Menjawab salam


E. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Peserta menyepakati kontrak untuk dilakukan penyuluhan
b. Media tersedia sesuai dengan kebutuhan
c. Materi penyuluhan telah disiapkan
d. Tempat kegiatan penyuluhan telah disiapkan
2. Evaluasi Proses
a. Waktu penyuluhan dilakukan sesuai dengan kesepakatan
b. Komunikator dapat menyampaikan materi dengan baik dan lancar
c. Peserta dapat mengikuti kegiatan sampai selesai
d. Peserta nampak antusias mengikuti kegiatan dengan banyak bertanya
e. Selama kegiatan berlangsung peserta tidak ada yang meninggalkan tempat
3. Evaluasi Hasil
85% peserta dapat menjelaskan kembali :
a. Pengertian Thypus
b. Penyebab Thypus
c. Tanda gejala Thypus
d. Cara penularan Thypus
e. Cara pencegahan Thypus





Lampiran Materi
Thypus Abdominalis
A. Pengertian
Thypus  adalah  suatu penyakit menular yang menyerang usus di sebabkan oleh virus (salmonella thyposa) yang masuk ke dalam tubuh manusia melalui makanan, minuman, air dan lain-lain yang telah tercemari oleh virus tersebut.

B. Penyebab
     Agen infeksi adalah virus atau kuman yang merupakan penyebab dari terjadinya Thypus, penyebab utama yakni virus salmonella thyposa.
      Kondisi klinis secara umum turut berpengaruh dalam proses terjadinya infeksi antara lain malnutrisi, anemia, kelelahan. Keadaan lingkungan juga berpengaruh terhadap terjadinya Thypus yaitu asap, lingkungan rumah yang kotor, polusi udara dan radikal bebas. Kejadian yang terjadi secara langsung mempengaruhi thypus yaitu makanan dan minuman yang terkontaminasi.

C. Tanda dan Gejala
      Penyakit ini biasanya dimanifestasikan dalam bentuk adanya demam yang tinggi di malam hari, kelelahan tidak bertenaga, tidak nafsu makan, lidah kotor (putih-putih), mual muntah dan diare (Mansjoer, Arif   1999).
Tanda dan gejala yang muncul ialah :
1. Demam, gejala demam muncul pada malam hari. Seringkali demam muncul sebagai tanda pertama terjadinya infeksi. Suhu tubuh bisa mencapai 39,50C - 40,5 0 C.
2. Nyeri otot muncul karena terjadinya benda asing (virus) yang masuk dalam tubuh menimbulkan efek samping seperti nyeri otot, pusing, dll
3. Anorexia, penderita akan menjadi susah minum dan bahkan tidak mau minum.
4. Vomiting, biasanya muncul dalam periode sesaat tetapi juga bisa selama penderita tersebut mengalami sakit.
5. Diare (mild transient diare), seringkali terjadi mengiringi infeksi akibat infeksi virus.
6. Abdominal pain, nyeri pada abdomen mungkin disebabkan karena adanya lymphadenitis mesenteric.
7. Lidah kotor berselaput putih, tepi dan ujung lidah merah dan tremor

D. Pencegahan
1. Usaha terhadap lingkungan hidup:
a. Penyediaan air minum yang memenuhi
b. Pembuangan kotoran manusia (BAK dan BAB) pada tempatnya.
c. Pemberantasan lalat.
d. Pengawasan terhadap rumah- rumah dan penjual makanan.
e. biasakan mencuci tangan.
f. Tidak makan disembarang tempat atau di tempat yang kurang bersih.
2. Usaha terhadap manusia.
a. Imunisasi
b. Kebersihan lingkungan maupun kebersihan diri.(Mansjoer, Arif 1999).

E. Pertolongan pertama
Ø  Berikan minum sebanyak mungkin selagi penderita dapat minum
Ø  Kompres hangat di sekitar ubun – ubun, lipat paha dan lipat ketiak
Ø  Segera bawa ke Puskesmas atau Pelayanan Kesehatan terdekat

F. Komplikasi
-  perdarahan usus
-  lubang pada usus
-  menurunnya kerja usus
-  kurang darah (anemia)

G. Penatalaksanaan
Adapun penatalaksanaan adalah (Pakdhe, 2009) :
a.    Obat (Farmakologi)
Sampai saat ini masih menganut Trilogi penatalaksanaan demam thypoid, yaitu:
1)    Kloramphenikol : dosis hari pertama 4 x 250 mg, hari kedua 4 x 500 mg, diberikan selama demam berkanjut sampai 2 hari bebas demam, kemudian dosis diturunkan menjadi 4 x 250 mg selama 5 hari kemudian.
2)    Penelitian terakhir (Nelwan, dkk. di RSUP Persahabatan), penggunaan kloramphenikol masih memperlihatkan hasil penurunan suhu 4 hari, sama seperti obat– obat terbaru dari jenis kuinolon.
3)    Ampisilin/Amoksisilin : dosis 50 – 15- mg/Kg/BB/hari, diberikan selama 2 minggu.
4)    Kotrimoksasol : 2 x 2 tablet (1 tablet mengandung 400 mg sulfametosazol-80 mg trimetropim), diberikan selama dua minggu.
b.    Diet
1)    Cukup kalori dan tinggi protein
2)    Pada keadaan akut klien diberikan bubur saring, setelah bebas panas dapat diberikan bubur kasar, dan akhirnya diberikan nasi sesuai tingkat kesembuhan. Namun beberapa penelitian menunjukkan bahwa pemberian makanan padat dini, yaitu nasi dengan lauk pauk rendah selulosa (pantang sayuran dengan serat kasar) dapat diberikan secara aman.
3)    Pada kasus perforasi intestinal dan renjatan septik diperlukan perawatan intensif dengan nutrisi parenteral total.
c.    Istirahat
Bertujuan mencegah komplikasi dan mempercepat penyembuhan. Klien harus tirah baring absolut sampai minimal 7 hari bebas demam atau kurang lebih selama 14 hari. Mobilisasi dilakukan bertahap, sesuai dengan pulihnya kekuatan kondisi. Klien dengan kondisi kesadaran menurun perlu diubah posisinya setiap 2 jam untuk mencegah dekubitus dan pneumonia hipostatik. Defekasi dan buang air kecil perlu perhatian karena kadang – kadang terjadi obstipasi dan retensi urine.
d.    Perawatan sehari – hari
Dalam perawatan selalu dijaga personal hygiene, kebersihan tempat tidur, pakaian, dan peralatan yang digunakan oleh klien.
                       

  


DAFTAR PUSTAKA

Arif mansjoer, dkk. 2000. Kapita selekta kedokteran. Penerbit  media aesculapius. Jakarta : FKUI
Donna l.wong, dkk. 2002. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Edisi 6. Jakarta : EGC
Herdman t. Heather. 2010. Diagnosis keperawatan. Jakarta : EGC
Wong, dona l. 2008. Buku ajar keperawatan pediatrik. Jakarta : EGC
Http://julismuharram.blogspot.com/ (diakses tanggal 06 Desember 2016)
Http://ismiodewade.blogspot.com/2013/10/asuhan-keperawatan-anak-dengan demam.html (diakses tanggal 06 Desember 2016)



Catatan : Jika sahabat SUPER ada yang ingin file mentahnya nanti bisa saya kirimkan melalui email, hubungi kami.

Friday, 17 February 2017

Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Gastritis

Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Gastritis

SAP Gastritis

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok Bahasan                                   : Penyakit Sistem Pencernaan
Sub Pokok Bahasan                            : Gastritis
Sasaran                                                : Warga Desa Purwodadi
Hari/Tanggal                                       : Sabtu/ 10 Desember 2016
Tempat                                                : Balai Desa Purwodadi
Pemateri                                              : Kiki Aryanti

A. Deskripsi
Penyakit Gastritis atau Maag (baik akut ataupun yang kronik) terjadi karena peningkatan asam lambung sampai terjadi radang mukosa lambung yang dapat menimbulkan rasa nyeri yang hebat, mual, muntah. Pola makan dan konsumsi makanan yang salah akan mempercepat terjadinya penyakit Gastritis.
Gastritis atau kebanyakan orang mengenalnya dengan sebutan magg ini merupakan salah satu kejadian yang sering dialami oleh kebanyakan orang termasuk warga Desa Purwodadi, hampir 60% warga Desa Purwodadi pernah mengalaminya dan tidak melakukan penanganan secara baik. Kebanyakan mereka menganggap hal biasa yang timbul karena lapar, padahal jika dibiarkan bisa menyebabkan gastritis yang akhirnya dapat merusak lambung.
Sehubungan dengan hal tersebut, STIKes Muhammadiyah Pringsewu turut memberikan kontribusi dalam rangka Pendidikan Kesehatan mengenai Gastritis di Desa Purwodadi, Kec. Gisting, Kab. Tanggamus.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan selama 50 menit peserta dapat memahami penyakit Gastritis
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan selama 50 menit peserta dapat menjelaskan kembali
a. Pengertian Gastritis
b. Penyebab Gastritis
c. Tanda gejala Gastritis
d. Cara pencegahan Gastritis
e. Pengobatan tradisional Gastritis

C. Materi (terlampir)
1. Pengertian Gastritis
2. Penyebab Gastritis
3. Tanda gejala Gastritis
4. Cara pencegahan Gastritis
5. Pengobatan tradisional Gastritis

D. Kegiatan Pembelajaran
WAKTU
KEGIATAN KOMUNIKATOR
KEGIATAN PESERTA
METODE
Pembukaan (10 menit)
·         Mengucap salam
·         Validasi keadaan peserta

·         Menjelaskan maksud dan tujuan
·         Menyebutkan materi yang akan disampaikan
·         Menjawab salam
·         Memperhatikan dan menjawab
·         Mendengarkan

·         Mendengarkan
Ceramah dan tanya jawab
Inti (30 menit)
·         Menjelaskan pengertian Gastritis

·         Memberi kesempatan pada peserta untuk bertanya
·         Menjelaskan penyebab Gastritis

·         Memberi kesempatan pada peserta untuk bertanya
·         Menjelaskan tanda gejala Gastritis

·         Memberi kesempatan pada peserta untuk bertanya
·         Menjelaskan cara pencegahan Gastritis

·         Memberi kesempatan pada peserta untuk bertanya
·         Menjelaskan pengobatan tradisional Gastritis

·         Memberi kesempatan pada peserta untuk bertanya
·         Mendengarkan dan memperhatikan
·         Bertanya


·         Mendengarkan dan memperhatikan
·         Bertanya


·         Mendengarkan dan memperhatikan
·         Bertanya


·         Mendengarkan dan memperhatikan
·         Bertanya


·         Mendengarkan dan memperhatikan
·         Bertanya
Ceramah dan diskusi
Penutup (10 menit)
·         Memberikan kesempatan peserta untuk bertanya
·         Merangkum/menyimpulkan materi

·         Kontrak yang akan datang
·         Mengucap salam penutup
·         Bertanya

·         Mendengarkan dan memperhatikan
·         Menyepakati
·         Menjawab salam
Ceramah dan tanya jawab

E. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Peserta menyepakati kontrak untuk dilakukan penyuluhan
b. Media tersedia sesuai dengan kebutuhan
c. Materi penyuluhan telah disiapkan
d. Tempat kegiatan penyuluhan telah disiapkan
2. Evaluasi Proses
a. Waktu penyuluhan dilakukan sesuai dengan kesepakatan
b. Komunikator dapat menyampaikan materi dengan baik dan lancar
c. Peserta dapat mengikuti kegiatan sampai selesai
d. Peserta nampak antusias mengikuti kegiatan dengan banyak bertanya
e. Selama kegiatan berlangsung peserta tidak ada yang meninggalkan tempat
3. Evaluasi Hasil
85% peserta dapat menjelaskan kembali :
a. Pengertian Gastritis
b. Penyebab Gastritis
c. Tanda gejala Gastritis
d. Cara pencegahan Gastritis
e. Pengobatan tradisional Gastritis




Lampiran Materi

GASTRITIS
A. Pengertian Gastritis
Biasa disebut maag. Gastritis adalah suatu kondisi dimana penderitanya merasakan sakit perut karena perilaku penderita itu sendiri. mukosa lambung teriritasi oleh zat-zat tertentu yang dapat bersifat akut atau kronik.Biasanya terjadi pada remaja dan orang dewasa bahkan lansia. Tidak menutup kemungkinan anak-anak terkena kondisi ini. (Brunner(2002), Mansoer (2001))

B. Jenis Gastritis
1.   Gastritis akut
Gastritis akut yaitu penyakit yang sering ditemukan merupakan respon lapisan dalam lambung terhadap luka/iritasi local. Jenisnya adalah: gastritis stress akut, gastritis erosive kronis, gastritis eosinofilik, gastritis bakterialis. (Brunner(2002), Mansoer (2001))
2. Gastitis kronik
Yaitu gastritis  yang Terjadi setelah serangan gastriris akut yang berkali-kali. Jenisnya adalah gastritis sel plasma. (Brunner(2002), Mansoer (2001))

C. Penyebab
1)       Obat-obatan: Aspirin, obat antiinflamasi nonsteroid (AINS)
2)      Alkohol ,merokok
3)      Gangguan mikrosirkulasi mukosa lambung: trauma, stress, sepsis.
4)      Setelah kemoterapi atau radiasi
5)       Makanan yang dapat mengiritasi dinding lambung contoh : lada, cuka, cabe,dll
6)      Stress
7)      Sekresi cairan pankreas atau empedu yang mengalir kembali kelambung
8)      Bahan-bahan yang bersifat korosif (merusak)
9)      Terlambat makan (Brunner(2002), Mansoer (2001))


D. Tanda dan Gejala
1)      Nyeri epigastrium, mual, kembung, muntah.
2)      Hematemesis dan melena
3)      Anemia pasca pendarahan
4)      Hilangnya nafsu makan,
5)      Penurunan berat badan  jika sudah kronik.
6)      Penimbunan cairan dan pembengkakan jaringan jika sudah kronik
(Brunner(2002), Mansoer (2001))

E. Cara Pencegahan
1.  Hindari makanan yang asam
2.      Hindari makanan yang pedas
3.      Tidak mengkonsumsi alkohol
4.      Tidak mengkonsumsi Obat – obatan AINS
5.      Makan dengan teratur dan porsi yang sesuai
6.      Makan makanan yang bergizi
7.      Istirahat yang cukup minimal 8 jam dalam sehari

F. Pengobatan Tradisional
1. Kunyit
Kunyit 3 cm dibersihkan kulitnya kemudian diparut lalu disedu dengan air panas. Setelah air telah hangat, air kunyit disaring lalu diminum.
(Lingga P.(2009))
  2. Jambu Biji
8 lembar daun jambu biji direbus dengan 1,5 liter air sampai mendidih. Setelah air rebusan dingin minum 3x1 gelas perhari.
(Kristanti H, (2009))
3. Cocor Bebek 
Segenggam daun cocor bebek ditumbuk lalu diperas. Kemudian air perasannya diberi garam sedikit dan diminum.

Cara Melakukan Tekhnik Relaksasi Dengan Melakukan Kompres Hangat
  • Persiapakan Alat
  • Masukan air hangat kedalam botol kaca kosong sampai penuh, setelah itu tutup botol sampai rapat
  • Lapisi botol yang sudah terisi air hangat dengan menggunakan kain/handuk bersih
  • Setelah botol terlapisi kain/handuk bersih, botol yang berisikan air hangat tersebut diletakan atau dikompreskan pada bagian permukan perut yang terasa sakit sampai air yang di isikan dalam botol tersebut  tidak hangat lagi



DAFTAR PUSTAKA

Brunner and  Suddarth   (2002), Keperawatan   Medikal Bedah,  Jakarta:  Buku kedokteran EGC.
Budi s  (2010) Pengobatan Gastritis, Http:/ilmupenyakitdalam.com12 Juni
Kristanti H, (2009). Ramuan Herbal Pusaka Penyembuh 101 Penyakit, Yogyakarta: Citra Pustaka
Lingga P.(2009). Resep-Resep Obat Tradisional.Jakarta:Penebar Swadaya
Mansoer, dkk (2001), Kapita Selekta  Kedokteran,  Jakarta:    Media     Aesculapius FKUI.
T. Laksman, (2005), Kamus Kedokteran,    Jakarta: Djambatan




 

Ad Placement