Perawatan Luka Bakar
Luka bakar adalah suatu kondisi terjadinya luka yang
diakibatkan suhu yang terlalu panas hingga menyebabkan kerusakan pada jaringan. Penyebab luka bakar disebabkan oleh api, sinar
matahari, air panas, bahan kimia, listrik, gesekan, radiasi, ledakan dan sumber
energi panas lainnya.
Luas luka bakar
Untuk menentukan resusitasi cairan
atau pengembalian cairan pada pasien luka bakar dibutuhkan penghitungan luas
luka bakar dengan rumus “rule of nine”
yaitu penghitungan luas luka bakar berdasarkan daerah luka bakar dengan memberi
nilai dalam bentuk persen.
Jika luas luka bakar sudah
diketahui gunakan rumus baxter untuk
menentukan kebutuhan cairan pasien luka bakar, yaitu 4cc x Luas luka bakar x BB
(berat badan).
Grade luka bakar
Grade I
Kerusakan jaringan yang terjadi ringan atau
terbatas, hanya mengenai lapisan epidermis, secara klinis kulit terlihat
kemerahan, kering dan terasa sakit.
Grade II
Kerusakan jaringan yang terjadi mengenai sebagian
dermis, kelenjar keringat dan folikel rambut tetap utuh. Secara klinis kulit
tampak kekuningan/merah, basah, adanya bula, dan terasa sakit.
Grade II dalam
Kerusakan jaringan yang terjadi mengenai sebagian
dermis hingga folikel rambut, kelenjar keringan tetap utuh, kulit tampak
kuning/merah, terasa sakit dan adanya bula.
Grade III
Kerusakan jaringan yang terjadi mengenai seluruh
lapisan dermis, secara klinis kulit tampak coklat, putih, hingga hitam, kering
dan tidak sakit karena ujung-ujung saraf sudah mengalami kerusakan.
SOP Perawatan Luka Bakar
Fase prainteraksi
Mengecek catatan medis dan perawatan
Cuci tangan
Menyiapkan alat-alat yang diperlukan
a. Satu set perawatan luka berisi : pinset anatomis,
pinset sirurgis, gunting jaringan, kom kecil 2 buah.
b. Kassa steril
c. Obat-obatan yang diperlukan antibiotik topikal
(perak sulfadiazine)
d. Sepasang sarung tangan bersih dan steril
e. Plester/ hipafix dan gunting plester
f. Perban gulung
g. NaCl 0.9%
h. Spuit 3 cc 1 buah
i. Larutan desinfektan dalam tempatnya
j. Masker
k. Perlak atau pengalas
l. Bengkok, kantong sampah medis
Fase interaksi
Memberikan salam terapeutik (assalamu’alaikum/
selamat pagi)
Melakukan evaluasi/validasi (bagaimana perasaannya
hari ini)
Melakukan kontrak (waktu, tempat, dan topik)
Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan
Fase kerja
1. Berikan kesempatan pasien untuk bertanya
2. Pertahankan privasi pasien selama tindakan
3. Cuci tangan, pakai hand scone bersih
4. Atur posisi pasien senyaman mungkin
5. Pasang alas dibawah luka dan dekatkan bengkok
6. Lepas balutan dengan pinset dan gunting plester
7. Kaji kondisi luka pasien (luas luka, grade luka, ada
tanda-tanda infeksi atau tidak, dst)
8. Lepaskan sarung tangan bersih dengan menarik dari
dalam keluar
9. Set up peralatan steril, membuka peralatan dan
siapkan cairan yang diperlukan
10. Kenakan sarung tangan steril
11. Bersihkan luka sesuai dengan kondisi luka tetap
steril dengan menggunakan kassa basah yang dibasahi dengan NaCl 0.9% dimulai
dari dalam menuju keluar
12. Bersihkan jaringan nekrotik atau bersihkan dengan
gunting nekrotomi, apabila terdapat bula sedot dengan spuit (bula tidak boleh
dipecahkan)
13. Olesi luka dengan antibiotik topikal (jika grade
I-II) kemudian bisa langsung dibalut dengan kassa kering tanpa menggunakan
kassa lembab, untuk luka grade III balut dengan kassa lembab ditambah dengan
kassa kering.
14. Balut luka dengan kassa gulung dari bagian distal ke
proksimal
15. Lepaskan sarung tangan, kemudian fiksasi balutan
dengan hipafix
16. Rapikan dan atur posisi pasien senyaman mungkin
Fase terminasi
Evaluasi respon dan perasaan pasien setelah
dilakukan tindakan
Rencana tindak lanjut
Kontrak yang akan datang
Cuci tangan, kemudian dokumentasikan
kegiatan/tindakan
Semoga bermanfaat, salam CaPer