Monday 6 November 2017

Cara Menghitung GCS Penilaian Glasgow Coma Scale

cara menghitung gcs

Glasgow Coma Scale atau yang sering kita dengar dengan sebutan GCS ini sudah tidak asing lagi di dunia keperawatan dimana GCS ini digunakan sebagai kategori tingkat kesadaran seseorang dengan skala-skala tertentu. Teknik penilaian GCS ini menggunakan tiga poin penilaian yaitu mata, verbal dan motorik, dengan nilai maksimal E : 4 V : 5 M : 6 dengan total GCS : 15 (composmentis).

GCS mempunyai 7 kriteria tingkat kesadaran sebagaimana berikut :
1. Composmentis, dengan nilai GCS 14 – 15
Yaitu suatu kondisi dengan kesadaran penuh baik terhadap lingkungan maupun dirinya serta dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ditanyakan perawat dengan baik.
2. Apatis, dengan nilai GCS 12 – 13
Yaitu suatu kondisi seseorang tampak acuh tak acuk terhadap lingkungan disekitarnya.
3. Delirium, dengan nilai GCS 10 – 11
Yaitu suatu kondisi seseorang dengan kekacauan gerak atau motorik, tampak gaduh dan gelisah, siklus tidur yang terganggu, disorientasi, kacau hingga meronta-ronta.
4. Somnolen, dengan nilai GCS 7 – 9
Yaitu suatu kondisi seseorang mengantuk yang masih bisa sadar jika dirangsang, namun jika rangsangan berhenti akan tidur kembali.
5. Sopor/ stupor, dengan nilai GCS 5 – 6
Yaitu suatu kondisi seseorang dengan mengantuk yang dalam, yang masih dapat dibangunkan dengan rangsangan yang kuat seperti nyeri, namun tidak dapat bangun dengan sempurna serta tidak bisa menjawab pertanyaan dengan baik.
6. Semi coma, dengan nilai GCS 4
Yaitu suatu kondisi seseorang dengan penurunan kesadaran dengan tidak memberikan respon dari pertanyaan, tidak bisa dibangunkan sama sekali, respon dengan nyeri hanya sedikit namun reflek pupil dan kornea masih baik.
7. Coma, dengan nilai GCS 3
Yaitu suatu kondisi seseorang dengan penurunan kesadaran yang sangat dalam, tidak berespon terhadap rangsangan nyeri dan tidak ada gerakan.


Cara Penilaian GCS
Respon membuka mata (Eye), dengan kode “E”
- Berespon dengan spontan tanpa adanya stimulus atau rangsangan (Nilai : 4)
- Berespon terhadap verbal, dengan menginstruksikan membuka mata (Nilai : 3)
- Berespon terhadap nyeri, bisa dengan dicubit (Nilai : 2)
- Tidak berespon (Nilai : 1)
Respon Verbal, dengan kode “V”
- Orientasi baik dan bicara jelas (Nilai : 5)
- Meracau, berbicara berulang-ulang, bingung dan disorientasi tempat dan waktu (Nilai : 4)
- Mengucapkan perkataan yang tidak jelas (Nilai : 3)
- Mengerang (Nilai : 2)

- Tidak berespon (Nilai : 1)
Respon Motorik, dengan kode “M”
- Gerakan mengikuti perintah perawat (Nilai : 6)
- Menjangkau dan menjauhkan atau melokalisir saat diberi rangsangan nyeri (Nilai : 5)
- Menarik tubuh atau menghindar guna menjauhi stimulus saat diberi rangsangan nyeri (Nilai : 4)
- Fleksi abnormal, kedua tangan atau salah satu tangan menekuk bila diberi rangsangan nyeri (Nilai : 3)
- Extensi abnormal, tangan atau salah satu tangan bergerak lurus disisi tubuh bila diberi rangsangan nyeri (Nilai : 2)

- Tidak berespon (Nilai : 1)

Dengan menghitung GCS klien kita akan mengetahui klien berada pada kategori tingkat kesadaran yang mana. Penghitungan GCS sangat diperlukan dalam pendokumentasian Asuhan Keperawatan data klien. Semoga bermanfaat

 

Ad Placement