Saturday, 28 January 2017

Prosedur Pemasangan Kateter Sesuai SOP

cara pemasangan kateter

Cara Pemasangan Kateter Sesuai SOP – Kateter merupakan sebuah selang yang dimasukkan melalui uretra menuju kandung kemih/vesika urinaria guna mengeluarkan urin. Kateter terbuat dari bahat plastik atau karet, metal,silikon dan woven silk. Pemasangan kateter merupakan salah satu tindakan keperawatan yang bertujuan untuk membantu pemenuhan kebutuhan eliminasi dan juga sebagai pengambilan sampel urin untuk pemeriksaan lab.

Kateter menurut tingkat pemakaiannya
Menurut Hidayat, 2006 pemasangan kateter ada yang bersifat sementara dan menetap.
Kateter sementara (straight cateter)
Pemasangan kateter sementara dilakukan pada saat dibutuhkannya mengeluarkan urin dari kandung kemih  pasien. Efek samping dari pemakaian kateter sementara ini yaitu rawan pembengkakan pada uretra dan resiko timbulnya infeksi. Keuntungannya yaitu menurunkan terjadinya tekanan intravesikal/overdistensi, kandung kemih dapat secara berkala dikosongkan. 
Kateter menetap (foley cateter)
Pemasangan kateter ini digunakan dalam jangka waktu yang lama hingga mencapai beberapa minggu pemakaian sampai dilakukan pergantian. Pemasangan kateter ini dilakukan hingga klien mampu memenuhi kebutuhan eliminasinya dengan tuntas dan spontan. Efek pemakaian kateter menetap jika terlalu lama bisa menimbulkan infeksi hingga sepsis.

Jenis-jenis kateter
-     Kateter plastik pemakaiannya hanya bersifat sementara karena bersifat mudah rusak dan kurang fleksibel.
-   Kateter karet atau latex pemakaiannya bersifat dalam periode waktu kurang dari 3 minggu.
-        Kateter teflon atau silikon murni digunakan untuk jangka waktu yang lama.
-   Kateter PVC pemakaiannya 4-5 minggu terbuat dari bahan lembut dan tidak panas, sangat nyaman untuk uretra.
-     Kateter logam hanya digunakan sementara biasanya pada saat pengosongan kandung kemih pada ibu melahirkan.

Tujuan pemasangan kateter
-       Untuk mengosongkan kandung kemih dan mengeluarkan urin.
-       Untuk mengambil sampel urin.
-   Sebagai tindakan alternatif guna memenuhi kebutuhan eliminasi pada pasien dengan obstruksi saluran kemih.
-        Pantau input dan output klien.
-        Mengatasi adanya retensi urin.

Indikasi pemasangan kateter
-         Pada pasien yang mengalami gangguan eliminasi
-         Pasien tidak sadar
-         Sebagai alternatif dalam mengetahui balance cairan (input/output)

Alat-alat yang diperlukan
1.       Kateter set
2.       Urin bag
3.       Hand scoon steril
4.       Spuit
5.       Pinset steril (anatomis dan sirurgis) dan bengkok
6.       Perlak dan duk bolong
7.       Jelly kateter
8.       Aquabides
9.       Plester
10.   Gunting perban
11.   Kapas steril
12.   Kapas alkohol
13.   Kasa steril

Prosedur pemasangan kateter
1. Salam, perkenalkan diri, menjelaskan TWT (tempat, waktu, topik)
2. Inform consent, cuci tangan
3. Pasang sampiran, menginstruksikan kepada klien untuk melepas pakaian bagian bawahnya jika klien sadar atau bisa juga membantu pasien melepaskan pakaian bawah.
4. Bersihkan sekitar kemaluan jika terlihat kotor dengan kapas alkohol, selanjutnya pasang perlak dan duk bolong
5. Mempersiapkan set kateter, siapkan jeli di kasa (untuk persiapan pengolesan pada kateter), siapkan spuit yang sudah terisi aquabides, siapkan urin bag.
6.  Menginstruksikan kepada klien untuk tarik nafas dalam disaat memasukkan kateter
7. Pakai hand scoon steril
8. Kateter dimasukkan perlahan-lahan dengan pinset
9. Jika kateter sudah terpasang, masukkan aquabides dengan spuit pada kateter guna mengunci kateter agar tidak lepas, sambungkan dengan urin bag
10. Lakukan fiksasi dengan plester
11. Evaluasi subjektif dan objektif (respon klien dan pastikan pemasangan kateter berhasil dengan tanda urin mengalir ke urin bag)
12. Rapihkan pasien kembali dengan kondisi senyaman mungkin
13. Rapihkan alat, RTL serta kontrak selanjutnya

cara pemasangan kateter



Catatan penting :

Pastikan setelah dilakukan pemasangan kateter cek respon klien dan tingkat kenyamanan klien, ganti kateter setiap seminggu sekali agar mengurangi terjadinya infeksi/resiko infeksi. Catat tanggal pemasangan kateter, nama perawat yang melakukan dan paraf.

 

Ad Placement