Triase
adalah upaya untuk memilah-milah penderita menurut kegawatan dan kedaruratannya
untuk keperluan kecepatan dan efisiensi penanganan, terutama apabila jumlah
penderita lebih banyak dari tenaga dan sarana pelayanan yang tersedia.
Pembagian kegawatan
·Penderita gawat (emergent), yaitu
yang memerlukan pertolongan langsung tanpa menunda suatu apapun.
·Penderita cukup gawat (urgent), memerlukan
pertolongan segera tetapi bila masih ada penderita gawat dan tidak cukup tenaga
dan sarana, masih bisa ditunda untuk waktu yang tidak lama
·Penderita kurang gawat, yaitu penderita
yang bila situasi dan kondisi memungkinkan, masih dapat ditunda pertolongan
baginya.
Pendekatan Triase Menurut Penampilan
1. Nyeri dada
a. Gawat
Nyeri dada menetap dengan penjalaran ke leher, lengan atau rahang
(khas iskemia) dan disertai gambaran iskemia pada EKG, tidak berkurang dengan
istirahat atau nitrogliserin.
Rasa
lemah saat aktivitas fisik, pucat dan keringat dingin, hipotensi, takikardia,
irama tidak teratur, bising atau thril yang tidak ada sebelumnya, ronkhi basah
b. Cukup gawat
Kekerapan dan intensitas nyeri dada sedang, dapat diatasi/berkurang
dengan istirahat atau nitrogliserin, nyeri dada substernal yang berulang atau
menetap tanpa kelainan pemeriksaan fisik, episode nyeri dada pada infark lama
yang kemudian menghilang. Keluhan dan atau tanda penyakit perikardium. Nyeri
dengan riwayat dan atau tanda gagal jantung yang bertambah.
c. Kurang gawat
Angina tipikal stabil, yang timbul karena bekerja atau emosi, yang
segera dapat dihilangkan dengan istirahat dan atau nitrogliserin serta tidak
ada riwayat kelainan yang baru dan pemeriksaan fisik normal.
2. Sesak nafas
a. Gawat
Sesak dianggap gawat bila frekuensi nafas ³ 40 x/menit. Sesak meningkat waktu berbaring, disertai gelisah dan
kelihatan sakit berat, batuk terus menerus (kadang disertai darah atau busa
kemerahan), atau disertai nyeri dada, nyeri punggung, bising diastolik, nadi
asimetris atau aritmia.
b. Cukup gawat
Klien merasa terganggu dengan sesak nafasnya, tetapi tidak tampak
sakit berat, pernafasan kurang < 40 x/menit, merasa lebih enak bila
ditinggikan. Tekanan vena jugularis naik hanya sedikit
c. Kurang gawat
Pernafasan < 30x/menit. Rasa cukup enak meskipun tidur datar,
tekanan vena jugularis normal, tidak ada ronchi.
3. Gangguan kesadaran
a. Gawat
Sinkop
disertai gangguan irama/aritmia atau tekanan darah abnormal
b. Cukup gawat
Sinkop dengan latar belakang gangguan fungsi alat pacu (pace maker)
atau katup buatan. Adanya flebitis, nyeri dada atau gangguan neurologis.
Penderita dengan riwayat : riwayat resusistasi, dalam pengobatan antiaritmia,
aritmia ventrikel yang kompleks, nadi lambat, hipotensi, tekanan vena jugularis
meninggi, pulsus paradoksus, gagal jantung, bising karotis atau subklavia.
c. Kurang gawat
Sinkop atau parasinkop karena efek obat vasodilator, hipotenis
ortostatik, sinkop pasca mituriksi atau vasovagal.
4. Tekanan
darah tinggi
a. Gawat
Bila diastolik ³130 mmHg.
Diastolik ³110 mmHg disertai gangguan sesak nafas,
ronki basah/edema pru, angina, nyeri kepala hebat, edema pupil, gangguan
neurologis atau kesadaran, kejang atau oliguri.
b. Cukup gawat
Bila diastolik diantara 110 - 130 mmHg, sesak nafas ringan sampai
sedang, krepitasi di basar paru, sering dengan gallop.
c. Kurang gawat
Bila
diastolik antara 90 - 109 mmHg, tanpa keluhan atau tanda lain
5. Gangguan
irama jantung
a. Gawat
Bila menyebabkan atau terdapat hipotensi, tanda iskemia miokard atau
otak, blok, aritmia ventrikuler atau sinus takikardia yang menetap.
b. Cukup gawat
Penderita sebelumnya asimtomatik atau dengan keluhan ringan (lelah,
sesak atau debar ringan), tanpa tanda iskemia miokard atau otak.
Denyut
³ 170 x/menit, denyut 30-40 x/menit, bila ada pause 3 detik antara 2
QRS atau nadi, takikardia ventrikel dengan laju diatas 90 x/menit, VES komplek yang
sebelumnya diketahui, aritmia benigna.
6. Rudapkasa
dada (toraks)
a. Gawat
Bila terjadi rudapaksa dengan deselerasi cepat "crush
injuri", jatuh, terpukul pada dada oleh karena kemudi, luka
tusuk/tembak, benda asing, terbenam, riwayat bedah jantung/penyakit jantung dan
pada inspeksi terlihat kulit lembab, pucat, dingin, cemas, nyeri, disorientasi,
tanda rudapaksa dada/punggung, nafas lambat/cepat/paradoksikal. Naadi dan BJ
lemah/hilang, hipotensi, tamponade, sianosis, nadi asimetris.
b. Cukup gawat
Bila terdapat keluhan disertai fraktur sternum, ronkhi paru,
hemoptisis, bising, thrill, distensi vena jugularis, hipotensi ringan, memar
dada.
TRIASE
GAWAT DARURAT KARDIOVASKULER
Triase adalah
·Upaya
untuk memilah-milah penderita menurut kegawatan dan kedaruratannya
·Diperlukan
untuk kecepatan dan efisiensi penanganan, terutama apabila jumlah penderita
lebih banyak dari tenaga dan sarana pelayanan yang tersedia.
Pembagian kegawatan
·Penderita
gawat (emergent), yaitu yang
memerlukan pertolongan langsung tanpa menunda suatu apapun.
·Penderita
cukup gawat (urgent), memerlukan
pertolongan segera tetapi bila masih ada penderita gawat dan tidak cukup tenaga
dan sarana, masih bisa ditunda untuk waktu yang tidak lama
·Penderita
kurang gawat, yaitu penderita yang bila situasi dan kondisi
memungkinkan, masih dapat ditunda pertolongan baginya.
Pendekatan Triase Menurut
Penampilan
1. Nyeri dada
GAWAT
|
CUKUP GAWAT
|
KURANG GAWAT
|
·Nyeri dada
menetap
·Menjalaran ke
leher, lengan atau rahang (khas iskemia)
·Disertai
gambaran iskemia pada EKG
·Tidak berkurang
dengan istirahat atau nitrogliserin.
·Rasa lemah saat
aktivi-tas fisik, pucat dan keri-ngat dingin, hipotensi, takikardia, irama
tidak teratur, bising atau thril yang tidak ada sebe-lumnya, ronkhi basah
|
·Kekerapan dan
inten-sitas nyeri dada sedang
·Dapat
diatasi/berkurang dgn istirahat/ nitrogliserin
·Nyeri dada
substernal yang berulang atau me-netap tanpa kelainan pemeriksaan fisik
·Episode nyeri
dada pada infark lama yang kemudian menghilang.
·Keluhan dan/ tanda
penyakit perikardium.
·Nyeri dengan
riwayat dan / tanda gagal jantung yang bertam-bah.
|
·Angina tipikal
stabil, yang timbul karena bekerja atau emosi
·Dapat
dihilangkan dengan istirahat dan atau nitrogliserin
·Tidak ada
riwayat kelain-an yang baru dan pe-meriksaan fisik normal.
|
2.
Sesak nafas
GAWAT
|
CUKUP GAWAT
|
KURANG GAWAT
|
·Frekuensi nafas ³ 40 x/menit.
·Meningkat waktu
berbaring
·Disertai gelisah
dan kelihatan sakit berat
·Batuk terus
menerus (kadang disertai darah atau busa kemerahan),
·Disertai nyeri
dada, nyeri punggung, bising dias-tolik, nadi asimetris atau aritmia.
|
·Klien merasa
terganggu dengan sesak nafasnya, tetapi tidak tampak sakit berat
·Frekuensi
pernafasan kurang < 40 x/menit
·Merasa lebih
enak bila ditinggikan
·Tekanan vena
jugularis naik hanya sedikit
|
·Pernafasan <
30x/menit.
·Rasa cukup enak
meskipun tidur datar,
·Tekanan vena
jugularis normal, tidak ada ronchi.
|
3. Gangguan kesadaran
GAWAT
|
CUKUP GAWAT
|
KURANG GAWAT
|
·Sinkop disertai
gang-guan irama/aritmia atau tekanan darah abnormal
|
·Sinkop dengan
latar belakang gangguan fungsi alat pacu (pace maker) atau katup buatan.
·Adanya flebitis,
nyeri dada atau gangguan neurologis.
·Penderita dengan
riwa-yat : riwayat resusistasi, dalam pengobatan antiaritmia, aritmia
ven-trikel yang kompleks, nadi lambat, hipotensi, tekanan vena jugularis
meninggi, pulsus para-doksus, gagal jantung, bising karotis atau subklavia.
|
·Sinkop atau
parasinkop karena efek obat vaso-dilator, hipotenis orto-statik, sinkop pasca
mitu-riksi atau vasovagal.
|
4.
Tekanan darah tinggi
GAWAT
|
CUKUP GAWAT
|
KURANG GAWAT
|
·Bila
diastolik ³130
mmHg.
·Diastolik ³110 mmHg
disertai
à Gangguan sesak
nafas
à Ronki
basah/edema pau
à Angina
à Nyeri kepala
hebat
à Edema pupil
à Gangguan
neurologis atau kesadaran
à Kejang atau
oliguri
|
·Bila diastolik
diantara 110 - 130 mmHg
·Sesak nafas
ringan sampai sedang
·Krepitasi di
basar paru,
·Sering dengan
gallop
|
·Bila diastolik
antara 90 - 109 mmHg
·Tanpa keluhan
atau tan-da lain
|
5.
Gangguan irama jantung
GAWAT
|
CUKUP GAWAT
|
·Bila menyebabkan
atau terdapat hipotensi, tanda iskemia miokard atau otak, blok, aritmia
ventrikuler atau sinus takikardia yang menetap.
|
·Penderita
sebelumnya asimtoma-tik atau dengan keluhan ringan (lelah, sesak atau debar
ringan), tanpa tanda iskemia miokard atau otak.
·Denyut ³ 170 x/menit
·Denyut 30-40
x/menit, bila ada pause 3 detik antara 2 QRS atau nadi, takikardia ventrikel
dengan laju diatas 90 x/menit, VES kom-plek yang sebelumnya diketahui,
aritmia benigna
|
6.
Rudapkasa dada (toraks)
GAWAT
|
CUKUP GAWAT
|
·Bila terjadi
rudapaksa dengan de-selerasi cepat "crush injuri", jatuh,
terpukul pada dada oleh karena kemudi, luka tusuk/tembak, benda asing,
terbenam
·Riwayat bedah
jantung/penyakit jantung
·Pada inspeksi
terlihat kulit lembab, pucat, dingin, cemas, nyeri, disori-entasi, tanda
rudapaksa dada/ punggung, nafas lambat/cepat/ paradoksikal. Nadi dan BJ
lemah/ hilang, hipotensi, tamponade, sia-nosis, nadi asimetris
|
·Bila terdapat
keluhan disertai fraktur sternum, ronkhi paru, hemoptisis, bising, thrill,
distensi vena jugularis, hipotensi ringan, memar dada
|
Aishh mantep nih . thx infonya , jadi tambah waspada
ReplyDeletebaru dengar saya gan tentang triase thanks infonya
ReplyDeletesangat jelas artikel nya
ReplyDeletetentang kardiovaskuler yang di kupas sampai tuntas
thank info nya gan
Artikelnya sangat bermanfaat mas
ReplyDeleteartikel nya bermanfaat
ReplyDeletegawat, cukup gawat, kurang gawat...nice artikel gan...
ReplyDeleteBermanfaat gan, jadi tahu nih
ReplyDelete