BPH (Benigna Prostat Hyperplasia) atau yang sering dikenal dikalangan masyarakat yaitu prostat adalah pembesaran progresif/proses pembesaran kelenjar prostat yang akan menyebabkan sulit buang air kecil/obstruksi pada jalan urine (uretra).
Penyebab utama pembesaran prostat (BPH) masih belum diketahui secara pasti, tetapi diperkirakan keadaan ini timbul diakibatkan munculnya perubahan kadar hormon seksual akibat dari proses penuaan. BPH mulai ditemukannya pada umur rata-rata 45 tahun dan frekuensi makin bertambah sesuai dengan bertambahnya umur, sehingga diatas umur 45 tahun makin berpotensi terkena BPH.
Gejala dari BPH berupa :
- Frekuensi berkemih bertambah
- Berkemih pada malam hari
- Kesulitan dalam hal memulai dan menghentikan berkemih
- Air kemih masih tetap menetes setelah selesai berkemih
- Rasa nyeri pada waktu berkemih
Penatalaksanaan/Pengobatan Konservatif
- Obat-obatan : antibiotik, jika perlu
- Self care dengan cara kencing dan minum teratur, rendam air hangat (seksual intercourse)
Jika BPH sudah dalam keadaan parah dan tidak bisa ditangani dengan obat-obatan maka akan dilakukan pembedahan dengan cara mengangkat sel-sel yang ada di prostat. Berikut nama-nama dari tindakan pembedahan BPH :
- Retropubic Prostatectomy, yaitu pengangkatan/membuang kelenjar prostat melalui proses insisi pada perut yaitu abdomen bagian bawah dari fosa prostat anterior tidak sampai memasuki vesika/kandung kemih.
- Perineal Prostatectomy, yaitu pengangkatan dari kelenjar prostat melalui insisi bedah diantara skrotum dengan rektum.
- Suprapubic/ Open Prostatectomy, dokter bedah akan langsung mengangkat prostat melalui irisan/insisi yang dibuat di perut.
- Trans Urethral Resectio (TUR), yaitu suatu tindakan untuk menghilangkan obstruksi prostat dengan menggunakan cystoscope melalui uretra.