Transfusi darah yang tidak sesuai dengan ABO atau Rh dapat
menyebabkan reaksi transfusi hemolitik dengan menghancurkan SDM yang
ditransfusikan dan akhirnya berisiko menyebabkan kegagalan atau kerusakan
ginjal, febris, alergi, kelebihan beban sirkulasi, dan sepsis. Karena risiko
reaksi merugikan sangat tinggi jika darah ditransfusikan, maka klien harus
sering dikaji dan hati-hati sebelum dan selama transfusi. Biasanya reaksi
muncul dalam 30 menit setelah transfusi, dan klien harus dipantau secara ketat
selama periode tersebut. Hentikan transfusi segera jika terjadi tanda-tanda
reaksi.
Tabel Reaksi Transfusi
Reaksi : Penyebab
|
Tanda Klinis
|
Intervensi Keperawatan
|
Reaksi hemolitik : ketidaksesuaian antara darah klien dan darah donor
|
Mengigil, demam, sakit kepala, sakit punggung, dispneu, sianosis,
nyeri dada, takikardia, hipotensi.
|
1. Hentikan
transfusi dengan segera. Perhatikan apabila transfusi dihentikan selang darah
juga harus dicabut. Gunakan selang baru untuk pemberian infus salin normal.
2. Pertahankan
vena tetap terbuka dengan salin normal atau sesuai instruksi.
3. Kirim
sisa darah, sampel darah klien, dan sampel urine ke laboratorium.
4. Beritahu
dokter segera.
5. Pantau
TTV.
6. Pantau
asupan dan haluaran cairan.
|
Reaksi fibris :
Sensitivitas darah klien terhadap sel darah putih, trombosit, atau
protein plasma
|
Demam, mengigil, kulit hangat, memerah, sakit kepala, cemas, nyeri
otot.
|
1. Segera
hentikan transfusi
2. Berikan
antipiretik sesuai program
3. Beritahu
dokter segera
4. Pertahankan
vena tetap terbuka dengan infus salin normal
|
Reaksi alergi ringan : Sensitivias terhadap protein plasma yang
diinfuskan
|
Kemerahan, rasa gatal, urtikaria, mengi brokhial.
|
1. Hentikan/perlambat
transfusi sesuai instruksi
2. Beritahu
dokter segera
3. Berikan
obat anti histamin sesuai program
|
Reaksi alergi berat :
Reaksi antibodi-antigen
Tanda KlinisDispneu, nyeri dada, kolaps sirkulasi, henti jantung.
Intervensi Keperawatan
1. Hentikan transfusi
2. Pertahankan vena tetap terbuka dengan infus salin normal
3. Segera beritahu dokter
4. Pantau TTV, lakukan RJP bila perlu
5. Berikan obat/oksigen sesuai indikasi
Kelebihan beban sirkulasi :
Darah diberikan dengan waktu lebih cepat dari yang dapat diakomodasi sirkulasi
Tanda Klinis
Batuk, dispneu, ronkhi basah, distensi vena jugularis, takikardia, hipertensi.
Intervensi Keperawatan
1. Tempatkan klien dalam posisi tegak dengan kaki terjuntai
2. Berikan diuretik dan oksigen sesuai kebutuhan
3. Beritahu dokter
4. Hentikan atau perlambat transfusi
Sepsis :
Darah yang diberikan tercemar
Tanda Klinis
Demam tingggi, mengigil dan muntah, diare dan hipotensi.
Intervensi Keperawatan
1. Hentikan transfusi
2. Kirim sisa darah ke laboratorium
3. Beritahu dokter
4. Dapatkan spesimen darah dari klien untuk biakan
5. Berikan cairan IV dan antibiotik
6. Pertahankan vena tetap terbuka dengan infus salin normal
Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Transfusi Darah
·
Tindakan kewaspadaan khusus dibutuhkan saat
memberikan darah
·
Saat transfusi diprogramkan , ambil darah dari
bank darah tepat sebelum memulai transfusi
·
Jangan menyimpan darah di kulkas pada unit
keperawatan (kurangnya kontrol suhu dapat merusak darah)
·
Darah diberikan dengan jarum atau IV kateter
berukuran besar (18 atau 19), menggunakan jarum kecil dapat memperlambat infus
dan kerusakan sel darah, kecuali untuk anak kecil atau klien yang memiliki vena
yang rapuh dan kecil.
·
Set transfusi darah tipe-Y dengan filter sejalur
atau tambahan filter digunakan saat memberikan darah, dimana satu cabang set
infus terhubung dengan darah dan satunya terhubung dengan salin normal 0,9%.
Cairan salin normal digunakan untuk mempersiapkan set dan membilas jarum
setelah pemberian darah serta mempertahankan vena tetap terbuka untuk
berjaga-jaga apabila terjadi reaksi transfusi.
·
Larutan IV lain tidak boleh diberikan bersama
darah (selain salin normal) karena dapat menyebabkan pembekuan darah.
·
Transfusi darah harus diselesaikan dalam waktu 4
jam. Risiko sepsis meningkat jika darah tergantung dalam periode yang lebih
lama.
·
Selang darah diganti baru setelah digunakan 4-6
unit darah diberikan sesuai kebijakan lembaga.
Pengkajian
·
Tanda-tanda reaksi klinis, misalnya : menggigil
secara mendadak, demam, mual, gatal, ruam, nyeri punggung bawah, dispneu
·
Manifestasi hipervolemia
·
Status tempat infus
·
Setiap gejala yang tidak lain
Perencanaan
·
Pastikan program dokter untuk transfusi
·
Pastikan persetujuan klien dan dapatkan data
dasar sebelum memulai transfusi
·
Pastikan bahwa format persetujuan yang telah
ditanda tangani telah didapatkan
·
Kaji TTV, termasuk TD, denyut nadi, frekuensi
dan kedalaman pernapasan dan suhu tubuh
·
Tentukan jika ada alergi yang telah diketahui
atau reaksi buruk yang terjadi sebelumnya terhadap tahap transfusi darah
· Perhatikan tanda-tanda spesifik yang terkait
dengan patologis klien dan alasan pemberian transfusi, misalnya untuk anemia
perhatikan kadar hemoglobin dan hematokrit