A. PENDAHULUAN
Cairan intravena dapat efektif
dalam mengembalikan volume (darah) intravaskular, namun cairan intravena tidak
mempengaruhi kemampuan darah untuk membawa oksigen. Jika sel darah merah dan
sel darah putih, trombosit atau protein darah hilang karena perdarahan atau
penyakit, maka perlu dilakukan penggantian cairan berupa komponen-komponen
darah tersebut guna mengembalikan kemampuan darah untuk menstransport oksigen
dan karbondioksida, untuk membuat bekuan darah, untuk melawan infeksi dan
mempertahankan cairan ekstrasel tetap berada didalam kompartemen intravaskuler.
B. PENGERTIAN
Transfusi darah adalah memasukkan
darah lengkap atau komponen darah kedalam sirkulasi vena.
C. TUJUAN
Umum :
Untuk memenuhi kebutuhan sel
darah : eritrosit, leukosit, trombosit, plasma atau protein tubuh.
Khusus :
- Untuk mengembalikan volume darah
setelah perdarahan hebat
- Untuk mengembalikan kemampuan
darah membawa oksigen
- Untuk memberikan faktor plasma,
seperti faktor hemolitik (antihemophilic factor, AHF) atau faktor VII atau
konsentrasi trombosit yang mencegah atau mengobati perdarahan
D. PEMILIHAN DONOR DARAH
Donor darah tidak boleh dilakukan
oleh individu yang memiliki riwayat penyakit hepatitis, infeksi HIV (atau orang
yang memiliki faktor resiko terinfeksi HIV), penyakit jantung, kanker berat,
asma berat, gangguan perdarahan, atau kejang. Donasi dapat ditunda untuk
individu yang mengalami malaria atau pernah terpajan malaria atau hepatitis
atau sedang hamil, pembedahan, anemia, tekanan darah tinggi, atau rendah dan
individu yang sedang mengkonsumsi obat-obatan tertentu.
E. DARAH DAN PRODUK DARAH UNTUK TRANSFUSI
Sebagian besar klien tidak
membutuhkan transfusi darah lengkap. Sering kali transfusi berupa komponen
tertentu adalah transfusi yang lebih tepat.
Produk
|
Manfaat
|
Darah lengkap
|
Tidak umum digunakan kecuali pada kasus perdarahan akut yang ekstrem.
Menggantikan volume darah dan semua produk darah : SDM, plasma, protein
plasma, trombosit segar, dan faktor pembekuan lain.
|
Sel darah merah
|
Meningkatkan kemampuan darah dalam membawa oksigen pada pasien
anemia, pembedahan atau klien yang menderita gangguan perdarahan lambat. Satu
unit meningkatkan hematokrit sekitar 4%.
|
Sel darah merah otolog
|
Menggantikan darah setelah pembedahan elektif yang direncanakan.
Klien mendonorkan darahnya untuk transfusi otolog pada minggu 4-5 minggu
sebelum pembedahan.
|
Trombosit
|
Menggantikan trombosit pada klien yang menderita gangguan perdarahan
atau defisit trombosit. Trombosit segar adalah yang paling efektif.
|
Plasma beku segar
|
Memperbanyak volume darah dan memberikan faktor pembekuan darah.
Tidak perlu digolongkan dan dicocokkan (tidak mengandung SDM).
|
Fraksi albumin dan protein plasma
|
Ekspander volume darah : memberikan protein plasma.
|
Faktor pembekuan darah dan kriopresipitat
|
Digunakan pada klien yang mengalami defisiensi faktor pembekuan.
Masing-masing memberikan faktor berbeda yang terlibat dalam jalur pembekuan
darah : Kriopresipitat juga mengandung fibrinogen.
|
F. PROSEDUR TRANSFUSI DARAH SESUAI SOP
a. Fase Pra Interaksi
1. Mengecek program terapi medik
2. Mempersiapkan alat :
- Unit darah lengkap atau paket
sel darah merah
- Set pemberian darah (transfusi
set)
- Salin normal (NaCl 0,9%) 250
ml untuk infus
- Tiang infus
- Aboket/IV kateter/set punksi
vena jarum ukuran 18 atau 19 (jika belum terpasang)
- Larutan povidon iodine
- Swab alcohol
- Plester
- Sarung tangan bersih
- Pengalas/perlak
- Alat tulus (pen dan catatan)
- Label pemasangan infus (jam,
tanggal, terapi, tetesan)
B. Fase Interaksi
3. Mengucapkan salam terapeutik
4. Melakukan validasi atau
evaluasi
5. Melakukan kontrak (topik,
waktu, dan tempat)
6. Menjelaskan tujuan dan
langkah-langkah tindakan
7. Menjaga privasi klien
C. Fase Kerja
8. Mencuci tangan dan menggunakan
hand scoon
9. Meletakkan alat kedekat pasien
10. Mengatur posisi pasien
11. Pertahankan teknik aseptik
saat menyiapkan cairan infus :
- Gantungkan
cairan infus (NaCl 0,9%) pada tiang infus dan lakukan desinfeksi tutup botol
cairan infus dengan kapas alkohol/swab antiseptic
- Lepaskan selang transfusi set
dari wadah dan tarik keluar
- Geser klem
selang disepanjang selang sampai berada tepat dibawah bilik tetes untuk
memfasilitasi aksesnya
- Tutup klem selang transfusi
set
- Biarkan
ujung selang transfusi set tetap tertutup plastik sampai transfusi set dipasang
(untuk mempertahankan kesterilan ujung selang)
- Lepaskan
tutup botol/kantong cairan infus dan tusukan selang transfusi set ke
botol/kantong cairan infus
- Isi “Chamber” dengan cairan infus 1/3-1/2
bagian dan alirkan cairan sampai keujung selang. Jika didalam selang masih ada
udara, maka buka tutup jarum dan keluarkan udaranya hingga tidak ada,
selanjutnya klem selang infus dan tutup jarum kembali.
12.
Memberikan label pada botol cairan infus NaCl 0,9% 250 ml (tanggal dan jam
pemasangan, tanggal dan jam dilepaskan, terapi, tetesan).
13. Tentukan
area penusukan intravena kateter pada bagian distal terlebih dahulu dan pilih
vena yang besar, bila perlu cukur bulu pada area penusukan.
14. Letakkan
pengalas dibawah area penusukan.
15. Memasang
torniquet 5-15 cm diatas vena yang akan ditusuk sampai vena terlihat jelas dan
membersihkan area penusukan dengan kapas alkohol/swab antiseptic. Untuk
memobilisasi vena lakukan peregangan kulit dengan cara menarik kulit dengan
kuat kebagian distal.
16. Membuka
jarum (aboket/vemflon), pegang kuat dengan tangan dominan lalu masukkan jarum
infus (aboket/vemflon) kedalam vena sepanjang 1 cm dengan lubang jarum
menghadap keatas dengan sudut 15-30 derajat.
17.
Perhatikan keluarnya darah melalui jarum (aboket/vemflon). Jika terlihat ada
darah dalam jarum (aboket/vemflon) maka tarik keluar bagian dalam jarum sejauh
1 cm sambil menyusupkan bagian luarnya lebih jauh kedalam vena.
18. Fiksasi
tempat penusukan dengan menggunakan hansaplas, buka torniquet, lalu tekan pada
bagian atas vena dengan menggunakan ibu jari tangan kiri agar darah tidak
keluar. Kemudian jarum bagian dalam ditarik keluar, selanjutnya sambungkan
aboket/vemflon dengan selang infus set secara cepat dan cermat.
19. Buka
klem pada selang transfusi set dan bila tidak ada tanda-tanda infiltrasi dan
cairan infus dipastikan menetes dengan baik, kemudian melakukan fiksasi jarum
(aboket/vemflon) dengan plester (catatan : tempat penusukan dapat ditutup dengan
kasa + betadin).
20.
Menghitung tetesan infus NaCl 0,9% dengan seksamaa sesuai instruksi.
21. Dapatkan
komponen darah yang tepat untuk klien :
- Periksa
program dokter sesuai instruksi
- Periksa
format permintaan dan label kantong darah dengan seorang teknisi laboratorium
atau sesuai kebijakan lembaga. Khususnya periksa nama klien, nomor identitas,
golongan darah (A, B, AB atau O) dan kelompok Rh klien, nomor donor darah, dan
tanggal kadaluarsa darah. Periksa adanya ketidaknormalan warna, gumpalan SDM,
gelembung udara dan bahan asing lainnya. Kembalikan darah yang sudah kadaluarsa
atau yang tidak normal ke bank darah
- Dengan
perawat lain, bandingkan catatan darah laboratorium dengan : nama, nomor
identitas klien, nomor pada label kantong darah, golongan darah (A, B, AB atau
O dan tipe Rh) pada label kantong darah
- Jika ada
informasi yang tidak begitu cocok, beritahu perawat yang bertanggung jawab dan
bank darah. Jangan memberikan darah sampai ketidakcocokan diperbaiki atau
diklarifikasi.
- Tanda tangani
format yang tepat dengan perawat lain sesuai dengan kebijakan lembaga.
- Pastikan
bahwa darah ditinggalkan pada suhu ruangan tidak lebih dari 30 menit sebelum
memulai transfusi. SDM akan rusak dan kehilangan keefektifannya setelah
ditinggalkan selama 2 jam pada suhu ruangan. SDM yang lisis melepaskan kalum ke
aliran darah yang menyebabkan hiperkalemia. Lembaga dapat menetapkan waktu yang
berbeda untuk mengembalikan darah ke bank darah jika kantong darah tersebut
tidak dipakai. Saat komponen darah menghangat maka risiko pertumbuhan bakteri
juga meningkat. Jika pemberian transfusi darah ditunda tanpa terduga maka
kembalikan darah ke bank darah. Jangan menyimpan darah didalam kulkas. Suhu kulkas
tidak secara tepat diatur dan darah dapat menjadi rusak.
22. Pastikan
identitas klien.
- Tanyakan nama
lengkap klien
- Periksa
gelang tangan klien untuk melihat nama dan nomor identitasnya. Jangan
memberikan darah ke seorang klien yang tidak menggunakan gelang tangan
23. Susun
perlengkapan transfusi set :
- Pastikan
bahwa filter darah didalam bilik tetes tepat untuk darah lengkap atau komponen
darah yang akan ditransfusikan. Setelah cairan NaCl 0,9% diberikan sebelum
memulai transfusi darah untuk membersihkan kateter IV dari lauran atau obat
yang tidak sesuai. Tutup klem transfusi set.
24. Persiapan
kantong darah :
- Balikkan
kantong darah secara perlahan beberapa kali untuk mencampur sel-sel darah
dengan plasma. Membalikkan kantong darah dengan kasar dapat merusak sel-sel
darah.
- Buka port
kantong darah dengan menarik carikannya kebelakang.
- Tusukan
transfusi set kedalam kantong darah
- Gantung
kantong darah
- Buka klem
transfusi set secara perlahan
25. Tetapkan
transfusi darah :
- Darah akan
mengalir kedalam bilik tetes yang sebelumnya telah berisi cairan NaCl 0,9%
- Ketuk-ketuk
filter untuk mengeluarkan setiap residu udara didalam filter
- Atur kembali
kecepatan aliran darah dengan klem transfusi set
26. Pantau
klien secara ketat selama 5 sampai 10 menit pertama :
- Alirkan darah
secara perlahan selama 15 menit pertama dengan tetesan 20 tetes per menit
- Perhatikan
adanya reaksi transfusi yang merugikan, seperti mengigil, mual, muntah,
takikardi. Mengidentifikasi reaksi tersebut dengan cepat guna meminimalisir
akibat dari reaksi transfusi.
- Ingatkan
klien atau keluarga untuk memanggil perawat jika gejala yang tidak lazim
dirasakan saat transfusi.
- Jika reaksi
ini terjadi maka laporkan pada perawat yang bertanggung jawab dan lakukan
tindakan keperawatan yang tepat.
27.
Dokumentasikan data yang terkait :
- Catat waktu
mulai pemberian darah, termasuk tanda-tanda vital, jenis darah, nomor unit
darah, nomor urut (mis, nomor 1 dan 3 unit darah yang diprogramkan), tempat
punksi vena, ukuran jarum, dan kecepatan aliran darah.
28. Pantau
klien :
- Lima belas
menit setelah memulai transfusi, periksa TTV klien. Jika tidak ada tanda-tanda
reaksi tetapkan kecepatan aliran yang dibutuhkan.