Setiap perawat wajib mengetahui dan bisa dalam menghitung dosis obat baik menghitung dosis obat kaplet, obat tablet, obat syrup, obat serbuk, baik yang melalui intravena, oral, subkutan dan intramuskular. Jelas kita sudah pernah belajar disaat bangku kuliah terkait cara menghitung dosis obat yang kita ketahui cukup banyak dan rumit.
Menghitung Dosis Obat Kaplet atau
Tablet atau Pil
Obat tablet, pil dan kaplet ialah
obat bubuk yang dipadatkan yang terdiri dari satu atau lebih jenis obat dalam
bentuk lonjong, bulat atau lempengan yang diberikan hanya melalui oral (mulut)
dan sublingual (bawah lidah).
Rumus yang sering digunakan dalam
menghitung dosis obat kaplet atau pil atau tablet cukup mudah yaitu
Keterangan :
Order obat ialah jumlah dosis
yang diminta.
Sediaan obat ialah jumlah dosis
atau total kandungan dalam satu kaplet, pil, atau tablet.
Contoh soal
Dokter menginstruksikan untuk
memberikan paracetamol (PCT) tablet 250 mg, sedangkan satu tablet PCT memiliki
sediaan/dosis 500 mg
Jawab :
250/500 = ½ tablet yang diberikan
Cara Menghitung Dosis Obat Sirup
Obat sirup ialah satu atau
kumpulan-kumpulan macam-macam obat yang dilarutkan dalam air serta biasanya
ditambahkan pemanis atau elixir yang diberikan melalui oral.
Contoh soal
Soal 1
Dokter membuat resep yaitu sanmol
sirup 150 mg prn. Sediaan obat sanmol sirup ialah 300 mg tiap 5 ml. Berapakah
dosis yang akan diberikan ?
Diketahui : Order dokter 150 mg
:
Sediaan obat 300 mg
:
Pelarut 5 ml
Ditanya : Berapa ml yang akan diberikan ?
Jawab :
150 / 300 x 5 = 2,5 ml
Jadi dosis yang diberikan ialah 2,5
ml yang mengandung 150 mg sanmol forte
Soal 2
Metronidazole injeksi 3dd x 250
mg sediaan obat metronidazole injeksi pada setiap 100 ml ialah 500 mg.
Berapakah dosis yang akan diberikan ?
Diketahui : Order dokter 250 mg
: Sediaan obat 500 mg
:
Pelarut 100 ml
Ditanya : Berapa ml yang akan diberikan ?
Jawab :
250/500 x 100 = 50 ml
Jadi setiap 50 ml mengandung
metronidazole 250 mg
Menghitung Dosis Obat Serbuk
Obat serbuk ialah satu atau
kumpulan berbagai macam obat yang diproses dalam bentuk bubuk/serbuk yang hanya
diberikan melalui intravena dan harus dilarutkan dengan air. Adapun beberapa
contoh obat serbuk ini yaitu antibiotik seperti cefotaxim, cefriaxone dan
lain-lain. Untuk menghitung dosis obat serbuk diperlukan kreatifitas dalam
menentukan pelarutnya, walaupun pada umumnya obat serbuk ini dilarutkan dengan
10 cc aquabides.
Dalam menghitung dosis obat
serbuk kurang lebih sama saja dengan cara menghitung obat sirup hanya saja kita
memiliki kebebasan dalam menentukan jumlah pelarut tetapi perlu diperhatikan
untuk menentukan pelarut jangan terlalu sedikit karena akan terlalu pekat, maka
saat diberikan akan terlalu sakit.
Contoh soal
Dokter meresepkan Cefotaxim
injeksi 3 dd 330 mg intravena dengan sediaan obat 1000 mg cefotaxim. Berapakah
yang harus diberikan ?
Diketahui : Order dokter 330 mg
:
Sediaan obat 1000 mg
:
Pelarut 10 cc
Jawab :
330/1000 x 10 = 3,3 cc
Dalam jumlah 3,3 cc akan sulit
kita berikan untuk pasien maka jumlah perlaru kita ubah menjadi 9 cc agar
mempermudah pemberian obat, yaitu
330/1000 x 9 = 3 cc
Menghitung Dosis Obat yang
Menggunakan Alat (Syringe Pump dan Infus Pump)
Biasanya kita menemukan beberapa
obat-obatan yang diberikan melalui intravena dalam jangka waktu yang lama
sehingga menyesuaikannya dengan menggunakan alat baik syringe pump maupun
infuse pump. Adapun beberapa obat tersebut yaitu heparin (inviclot), dobutamin,
dopamin, lasix (furosmide), cordaron (amiodaron), dan lain-lain.
Rumus menghitung dosis obat yang
menggunakan alat
Contoh
Dokter meresepkan 1000 IU/jam,
sediaan obat setiap 1 ml heparin ialah 5000 IU. Jumlah pelarut ialah 100 cc.
Jawab :
1000 IU/60 menit x 60 mgtt/cc x
100 cc/5000 IU
16.66 x 60 x 0,02 = 20 cc/jam
Catatan :
§ Saat menghitung dosis obat yang menggunakan
alat, sangat perlu diperhatikan kesamaan satuan dosis yang digunakan contoh
order dokter 0,05 mcg (mikrogram) tetapi sediaan obat 200 mg maka kita harus
mengubah sediaan obat menjadi 200.000 mcg.
§ Adapun yang perlu diperhatikan ialah waktu
pemberian, misalnya dobutamin 0,1 mcg/kg BB/jam, maka satuan jam kita harus
ubah menjadi menit yaitu 60 menit. Jika order dokter sudah dalam satuan menit
maka meninya ialah 1 menit.
Contoh
Dokter meresepkan dobutamin 0,1
mcg/kg BB/menit, sediaan dopamin ialah 200 mg. Sedangkan berat badan pasien
yaitu 60 kg. Dilarutkan dalam 50 cc
Jawab :
0,1 mcg/1 menit x 60 mgtt/cc x 60
kg x 50 cc/200.000 mcg
6 x 60 x 0,00025 = 0,09 ml
Semoga bermanfaat, salam SUPER.
Terimakasihh sangat membantu
ReplyDeletedi bagian contoh pertama menghitung dosis dengan menggunakan alat, sepertinya ketinggalan berat badannya ya kak? pas di rumus berat badan gak dimasukin kak?
ReplyDelete