Showing posts with label Kebidanan. Show all posts
Showing posts with label Kebidanan. Show all posts

Sunday, 9 April 2017

Pemeriksaan Leopold Pada Ibu Hamil

Pemeriksaan Leopold Pada Ibu Hamil

Pemeriksaan Leopold Pada Ibu Hamil - Pemeriksaan palpasi leopold merupakan salah satu jenis pemeriksaan dengan menggunakan sensasi taktil guna menentukan tanda-tanda suatu organ (Lukman dkk, 2006). Palpasi disebut juga perabaan, pemeriksaan leopold ada 4 tahap yaitu pemeriksaan leopold 1-4. Pemeriksaan leopold dilakukan sebaiknya pada saat usia kehamilan ibu mencapai 24 minggu bagi kehamilan normal sebagaimana pada saat usia kehamilan tersebut janin sudah bertumbuh optimal sehingga rongga rahim penuh. Organ/jaringan bayi sudah bertumbuh optimal kepala sudah tubuh dengan ukuran normal serta kepala merupakan bagian yang terberat dari janin. Oleh sebab itu kepala menjadi bagian paling bawah dari rahim karena menyesuaikan dengan hukum gravitasi dimana bagian terberat akan menjadi posisi paling akhir atau bawah. Pemeriksaan leopold sukar dilakukan pada ibu hamil yang gemuk karena dinding perut yang tebal (polihidramnion). Pemeriksaan leopold ini bisa membuat rasa tidak nyaman bai ibu hamil maka harus dipastikan ibu hamil dalam keadaan rileks dan posisi memadai untuk dilakukan pemeriksaan.

Adapun hal-hal yang perlu dilakukan sebelum dilakukannya pemeriksaan leopold, sebagaimana berikut :
1. Anjurkan ibu hamil untuk BAK terlebih dahulu
2. Menjaga rahasia/privasi klien
3. Tidak menggunakan jari untuk palpasi melainkan telapak tangan
4. Menjelaskan prosedur tindakan/pemeriksaan leopold
5. Memposisikan ibu hamil pada posisi terlentang dan tempatkan dibawah kepala bantal kecil guna meningkatkan kenyamanan
6. Menghangatkan tangan dengan cara menggosokkan keduanya secara bersama-sama karena dengan tangan yang dingin dapat merangsang  kontraksi uterus

Pemeriksaan Leopold


Tujuan pemeriksaan leopold
Tujuan dari pemeriksaan leopold yaitu guna mengetahui atau menentukan letak janin serta sebagai bahan memperkirakan usia kehamilan.
- Memperkirakan usia kehamilan dan mengetahui tinggi fundus uteri
- Menentukan adanya perbedaan bagian-bagian janin pada fundus uteri

Cara pemeriksaan :
Salam terapeutik, evaluasi/validasi keadaan ibu, menjelaskan tujuan, waktu dan tempat, menjelaskan prosedur yang akan dilakukan. Pakaian-pakaian yang menghalangin pemeriksaan harap dibuka atau dilonggarkan guna mempermudah pemeriksaan.
Pemeriksaan leopold 1
Tujuan : Untuk menentukan tuanya kehamilan dan bagian janin apa yang terdapat dalam fundus uteri

Pemeriksaan Leopold 1Caranya :
 Posisikan ibu yaitu lutut fleksi atau kaki ibu ditekuk hingga 45˚ atau bisa juga diganjal dengan bantal dan petugas pemeriksa menghadap kearah ibu
 Mengumpulkan bagian uterus ke tengah dengan kedua tangan membawa bagian dari arah samping umbilikal
 Meraba fundus dengan kedua tangan lalu menentukan tinggi fundus uteri (TFU)
 Menentukan bagian janin dengan menggunakan ujung-ujung kedua tangan pada saat meraba fundus



Hasil :
 Saat teraba dan terasa bundar, melenting dan keras bisa dipastikan yang telah teraba itu ialah bagian kepala dari janin
 Saat teraba dan terasa lunak, lembut, kurang bulat dan melentik bisa dipastikan yang teraba ialah bagian bokong dari janin
 Apabila terjadi posisi melintang pada rahim maka kemungkinan fundus akan teraba kosong


Pemeriksaan leopold 2
Tujuan : Menentukan bagian-bagian janin yang berada di kedua sisi uterus pada lintang serta menentukan letak kepala janin

Pemeriksaan Leopold 2Caranya :
● Posisi ibu sama dengan pemeriksaan leopold 1 tadi yaitu lutut fleksi dan petugas pemeriksa menghadap kearah ibu
● Menempatkan telapak tangan kanan pada dinding abdomen lateral kiri dan telapak tangan kiri pada dinding abdomen kanan dengan sejajar dan dengan ketinggian yang sama
● Memulai menekan pada bagian atas secara bersamaan atau bergantian (simultan) telapak tangan kanan dan kiri kemudian geser atau arahkan kearah bawah dan rasakan dan rasakan bagian yang memanjang dan rata (punggung) serta bagian-bagian kecil-kecil (ekstremitas/jari-jari tangan dan kaki)


Hasil :
● Teraba jelas, cembung, kaku dan rata serta tidak dapat digerakkan (bagian punggung)
● Teraba kecil-kecil (tangan/kaki) dan kemungkinan teraba gerakan-gerakan kaki janin yang aktif maupun pasif, bentuk atau posisi tidak menonjol dan jelas


Pemeriksaan leopold 3
Tujuan : Guna menentukan bagian janin yaitu kepala atau bokong yang berada tepat ada bagian bawah perut ibu, serta apakah janin sudah memasuki pintu atas panggul (PAP)

Pemeriksaan Leopold 3Caranya :
● Posisi ibu tetap dengan lutut yang fleksi (kaki ditekuk) serta pemeriksa menghadap ke ibu
● Meletakkan telapak tangan kanan dibawah perut ibu dan ujung telapak tangan kiri di dinding lateral kiri bawah dari abdomen
Menentukan bagian terbawah bayi dengan cara menekan dengan lembut dan bergantian/bersamaan
● Menggoyang bagian terbawah janin dengan cara tangan kanan tepatnya ibu jari dan keempat jari lainnya




Hasil :
● Tonjolan kurang simetris dan lunak adalah bokong sedangkan bagian keras, bundar dan hampir homogen ialah kepala
● Apabila bagian paling bawah janin sudah masuk pintu atas panggul (PAP) maka jika bagian terbawah digoyang sudah tidak bisa lagi (adanya tahanan)


Pemeriksaan leopold 4
Tujuan : Guna memvalidasi bagian janin ibu yang terdapat dibagian terbawah dari perut ibu, serta sebagai acuan dalam menentukan bagian bawah janin yang sudah memasuki pintu atas panggul (PAP)

Pemeriksaan Leopold 3Caranya :
● Petugas pemeriksa menghadap keaarah kaki ibu dengan posisi kaki ibu yang lurus
● Menempatkan ujung telapak tangan kanan dan kiri pada lateral kanan dan kiri uterus bagian bawah serta ujung-ujung jari tangan kanan dan kiri yang berada di tepi atas simfisis
● Kedua ibu jari kanan dan kiri dirapatkan kemudian semua jari-jari tangan meraba dinding bagian bawah uterus
● Hingga jari-jari membentuk sudut konvergen (bertemu) atau divergen (tidak bertemu)
● Kemudian pindahkan ibu jari serta telunjuk tangan kiri ke bagian terbawah bayi (bila teraba kepala usahakan memegang bagian kepala dekat leher dan apabila teraba bokong usahakan untuk memegang pinggang janin)
● Fiksasi bagian tersebut kearah pintu atas panggul lalu letakkan jari-jari tangan kanan disekitar tangan kiri dan simpisis guna menentukan seberapa jauh bagian terbawah janin yang telah memasuki pintu atas panggul (PAP)

Hasil :
● Apabila kedua jari tangan petugas pemeriksa bertemu (konvergen) berarti bagian terbawah janin belum memasuki PAP, sedangkan apabila kedua tangan petuga pemeriksa tidak bertemu (divergen) maka bagian terbawah janin sudah memasiki PAP
● Penurunan kepala janin dinilai yaitu 5/5 (artinya seluruh bagian jari meraba kepala, kepala belum memasuki PAP), 1/5 (artinya teraba kepala 1 jari dari 5 jari sedangkan bagian kepala yang sudah masuk PAP yaitu 4 bagian) dan selanjutnya samoai 0/5 (yaitu seluruh bagian kepala sudah memasuki PAP)


Menentukan usia kehamilan :

Pemeriksaan Leopold● Pada kehamilan 12 minggu, fundus teraba 1-2 jari diatas simpisis
● Pada kehamilan 16 minggu, fundus teraba diantara simpisis dan umbilikus/pusat
● Pada kehamilan 20 minggu, fundus teraba 3 jari dibawah umbilikus
● Pada kehamilan 24 minggu, fundus dapat diraba tepat di umbilikus
● Pada kehamilan 28 minggu, fundus teraba 3 jari diatas umbilikus
Pada kehamilan 32 minggu, fundus teraba diantara prosesus xipoideus dan umbilikus
● Pada kehamilan 36 minggu, fundus teraba 3 jari dibawah prosesus xipoideus
Pada kehamilan 40 minggu, fundus teraba diantara prosesus xipoideus dan pusat (lakukan validasi dengan tanya jawab atau wawancara dengan ibu hamil guna membedakan dengan kehamilan 32 minggu)





Referensi
Nurhayati. HK, Rohayati, Titi Astuti, 2012. Panduan Praktik Laboratorium Perawatan Maternitas. Bandar Lampung
Bobak, L. 2005. Keperawatan Maternitas, Edisi 4. Jakarta: EGC
 

Ad Placement